Tujuh belas

142 12 0
                                    

"Papa tidak pernah ngajarin kamu untuk bolos,uang jajan kamu kurang? Mau jadi apa kamu kalau bolos,kamu itu perempuan Raya jangan jadi berandalan" Rafa memarahi anak gadisnya tegas namun lembut

"Tadi diajak teman Raya" cicit Raya pelan hampir tak terdengar karena takut

Galena yang melihat berdebatan mereka hanya menghela nafas

"Papa akan hukum kamu,papa sita semua akses yang papa berikan" ancam Rafa

"J-jangan pa" lesuh Raya

"Sejauh ini,papa ga pernah lihat kamu bolos. Semakin besar itu harus bisa berfikir, harus jadi lebih baik,kenapa malah bolos ga jelas gitu."

"Papa sampai ditelfon guru sekolah kamu,menanyakan dimana kamu. tau tau ketemu mama malah bolos. PAPA MALU RAYA" kalimat terakhir Rafa membentak Raya. Raya menangis

Galena terkejut dengan suara Rafa yang meninggi

"PAK RAFA" Galena ikut nimbrung

"diam" nada bicara Rafa memelan

"Tapi tidak perlu membentak Raya" pinta Galena

"RAYA ITU ANAK SAYA,KELAKUAN DIA SUDAH KETERLALUAN" Rafa meninggi lagi

"SEKARANG RAYA JUGA ANAK SAYA PAK,SAYA BERHAK MEMBELA DIA" Galena ikut meninggi

"STOOOP !!" teriak Raya dengan air mata yang terus turun membasahi pipi mulusnya

Galena memeluk Raya membawa nya ke kamar,

"HAAAAAAAH,BODOH LO RAFA" teriak Rafa untuk dirinya sendiri, ia menghela nafas menetralkan emosi nya

Flashback on

Sebelum kejadian Rafa marah, pagi hari Raya sekolah diantar oleh Rafa

Sampai dikelas Raya duduk, "woy,diem diem Bae" ucap Yasmin ikut duduk disebelah Raya

Raya tak menjawab,hening terjadi lalu Yasmin tersenyum dan berkata "Ra,ke cafe tiruan yuk bakalan ada penampilan Yura"

Raya melirik Yasmin "sekarang?"

Yasmin memutar malas bola mata "iya lah"

Raya mengangkat sebelah alis seolah memastikan

Yasmin yang paham maksud itupun kembali bersuara "kita bolos aja,sekali aja ga bakal kelihatan"

Raya tidak menanggapi hal itu,ia hanya diam

Yasmin menggoyangnya lengan Raya "Ayolah Ra,Lo tau kan Yura itu idola gue. Mumpung lagi disini dekat lagi lokasi nya. Gue pingin ketemu Ra"

Raya tak tega melihat wajah melas dari sahabat nya itu, entah setan mana yang merasuki Raya,sampai sampai Raya mengangguk mengiyakan ajakan Yasmin.

Mereka berdua melewati gerbang belakang dan nekad ke cafe tiruan . 

Yasmin dan Raya sampai di cafe yang sudah dipenuhi dengan manusia manusia gabut pagi hari, Raya menghela nafas ia sangat malas dengan keramaian  "buseeet rame amat"

Yasmin sibuk mencari tempat duduk "rame lah,mau nonton konser"

Raya duduk menaruh tas di kursi samping nya "mana ada konser pagi pagi buta gini"

Yasmin melihat kanan kiri yang riuh "judulnya aja sarapan bareng Yura,ya otomatis pagi dong Ra."

Tanpa disadari kedua remaja tersebut, ada dua manusia yang ingin merefreshkan otak nya dengan menonton konser pagi yaitu Riris dan Galena

Di bagian pojok lain Riris dan Galena menikmati seduhan kopi hitam dan roti bakar sembari melihat riuhnya pagi ini di cafe tiruan,

Riris memakan roti bakar nya,lalu menatap Galena "serame ini,emang segabut itu ya orang orang. Bukan nya berangkat kerja malah ngonser"

Tiba-tiba Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang