29. CERITA PANTAI

78 5 0
                                    

"Lo tuh nyebelin banget, tapi kenapa setiap ngeliat lo nangis, rasanya sesakit itu?"

-Aldevano Felixo-

•••

Nara benar-benar melakukan ucapannya tadi, gadis itu memukul punggung Aldev yang tengah asyik memakan popcorn sisa mereka nonton film tadi.

Plak.

"Aduhh, lo kenapa sih mukul gue!" Aldev menatap tajam Nara yang kini juga menatapnya dengan kesal.

"Devan tuh yaa! Nara kan mau nonton Tinkerbell, kenapa Devan malah beli tiket film insidious!" omel Nara.

Aldev mengangkat bahunya. "Ya gak tau, tangan gue salah pencet kali semalem," ujarnya tak begitu perduli.

Nara merengut, tangannya sudah siap untuk melayangkan pukulan lagi pada punggung lelaki itu. Namun belum sempat tangannya mendarat, Aldev sudah lebih dulu menghindar.

"Jangan coba-coba buat mukul gue lagi," ujar Aldev memperingati.

"Isss, Nara masih ke-"

Belum selesai Nara bicara, Aldev sudah lebih dulu menarik tangan Nara ke arah toko mainan, mata lelaki itu tertarik pada sebuah mainan lego yang terpajang pada etalase toko.

"Ayo main itu." Aldev menunjuk lego yang terpajang di etalase.

Nara mengikuti arah pandang lelaki itu. "Ihhh, memangnya Devan bisa buat lego? itu kecil-kecil tau legonya Devan," ucap Nara.

"Lo ngeremehin gue!"

Nara mengangkat bahunya."Nara kan cuman bilang aja," ujarnya.

Aldev mendengus. "Udah deh, dari pada lo bacot gak jelas, mending kita masuk ke toko." Aldev menarik tangan Nara untuk masuk ke dalam toko.

Aldev mengambil kotak lego berukuran sedang, lalu segera membayarnya ke kasir.

"Devan mau pasang legonya di mana?" tanya Nara.

"Restoran sushi di depan aja," jawab Aldev sambil menunjuk restoran di depan mereka.

"Boleh ayoo Devan, Nara jadi mau sushi deh," ucap gadis itu semangat.

Aldev lagi-lagi mendengus. "Giliran makan aja cepet lo ya."

"Iya dong, kita hidup kan butuh makan Devan."

"iyadeh, sesuka lo aja."

Kini keduanya tengah duduk di salah satu bangku sambil menunggu pesanan mereka datang, mungkin lebih tepatnya pesanan Nara, karena saat ini Aldev tengah sibuk dengan bongkahan lego-lego kecil yang dia kerjakan.

"Susah banget sih masangnya, ini siapa coba yang ngide buat lego sekecil ini!" umpat lelaki itu entah pada siapa.

"Kan Nara udah bilang, Devan ngotot sih," jawab gadis dihadapannya.

"Udah lo diem aja, urusin makanan lo aja sana," usir Aldev agar gadis itu tak menganggunya.

Nara mengangkat bahunya. "Yaudah," gumamnya.

Nara memilih untuk makan dengan tenang sambil memperhatikan Aldev dengan segala umpatannya saat memasang lego.

"Ini kenapa salah mulu sih! Gue udah ikutin instruksinya padahal."

"Apa gue beli aja ya pabrik lego biar gak nyiaptain lego sekecil ini!"

"Ini apalagi sih yang salah!"

Nara menikmati semua umpatan dari mulut lelaki itu sambil mengunyah sushi miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang