28. DATE?

59 4 0
                                    

"Devan bisa stop buat Nara salting gak sih? nyebelin!"

-Anara Bagaskara-

•••

"Anara ayo udahan mainnya, lo udah ada 1 jam di sini dan cuman main ini aja dari tadi," ujar Aldev mulai bosan melihat Nara dan mainannya itu.

Nara menggeleng kuat. "Gak mau, ini seru Devan," sahut gadis itu.

Aldev menarik napasnya panjang, mengumpulkan segenap tenaganya lalu menarik tangan Nara untuk bangun dan pergi menjauhi mesin game itu.

"AAAAAAA," pekik Nara tersentak.

"Devann, kenapa tarik-tarik tangan Nara sih!" ujar Nara kesal.

Gadis itu berusaha melepaskan cengkraman Aldev pada tangannya. "Devan sakit, lepasin aaaaa," rengeknya.

Aldev tak menggubris, lelaki itu terus menarik tangan Nara, tak perduli sebanyak apa mata memandang ke arah keduanya.

"Devan nyebelin!" ketus Nara saat Aldev sudah melepaskan tangannya.

"Gue?" Aldev menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, Devan nyebelin!"

"Yang ada itu elo nyebelin! Gue udah ada 1 jam di samping lo, cuman buat nungguin lo main game yang itu-itu aja ya, Anara!"

Nara menundukkan pandangannya, tangannya memilin ujung bajunya. "Maaf Devan," lirihnya pelan.

"Kalo ngomong itu jangan ngegumam, gue gak ada indra ke seratus buat dengerin gumaman lo itu." Aldev berbicara dengan nada yang ketus.

Aldev memilik untuk mengabaikan Nara dan pergi meninggalkan gadis itu di sana. Nara yang sadar akan salahnya pun segera menyusul Aldev yang sudah jauh di depan sana.

Gadis itu menarik ujung baju Aldev, membuat langkah lelaki itu terhenti sejenak untuk sekedar menepis tangan si pelaku.

"Kenapa?"

"Jangan cepet-cepet jalannya, Nara minta maaf udah ngabaiin Devan dan terlalu asyik sendiri tadi," sesal gadis itu.

Aldev mendengus. "Ya udah, ayo," ujarnya memilih mengalah, Aldev mengambil tangan gadis itu dan keduanya kembali berjalan dengan tangan yang saling bertaut.

Langkah keduanya berhenti di depan restoran yang cukup terkenal, keduanya masuk dan memilih untuk makan siang di sana.

"Sorry gue gak bisa ngabulin keinginan lo buat makan siang pecel lele," ucap Aldev.

Nara menggeleng. "Gapapa Devan, lagian juga salahnya Nara yang gak lihat-lihat waktu dan asyik sendiri tadi."

"Ya syukur deh kalo lo tau," ujar Aldev.

"Oh iya, gue udah pesen tiket nonton buat film yang lo mau semalem." Aldev menyerahkan 2 tiket pada Nara.

"Kenapa dua-duanya di kasih ke Nara?" tanya Nara bingung.

"Pegang, gue takut lupa," jawab Aldev.

"Umm, okay Devan." Nara mengangguk paham.

Senyum Nara merekah saat makanannya sudah tiba, mata gadis itu yang penuh binar membuat Aldev ingin sekali memasukkan gadis itu ke dalam karung karena kelewat gemas.

"Devan kenapa liatin Naranya gitu banget?" tanya Nara bingung.

"Ada yang aneh di wajahnya Nara ya?" tanya gadis itu lagi.

Aldev menggeleng lalu mengalihkan pandangannya menjadi fokus pada makanan yang ada di hadapannya.

"Lucu," gumam lelaki itu.

DEVANARAWhere stories live. Discover now