12

103 16 6
                                    

"Silahkan duduk bu"

"Terimakasih dok"

"Maaf kalau boleh tau dengan ibu siapa?"
Tanya dokter dengan sopan.

"Saya Kim Sowon dok"

Dokter mengangguk ramah.

"Begini bu, jadi dua hari yang lalu saya memang menangani dua anak perempuan korban tabrak lari, dan sampai saat ini kami belum menemukan identitas kedua korban tersebut"

"Lalu dengan kedatangan ibu kemari menyatakan jika ibu adalah ibu dari dua orang korban itu ?"

Tanya dokter dengan hati hati dan Sowon mengangguk pelan namun juga ragu.

"Kalau begitu coba bisa ibu jelaskan bagaimana ibu bisa mengira jika kedua korban itu adalah putri ibu"

Sowon menjelaskan segalanya dari awal hingga dia juga memberitahu jika suaminya lah yang menabrak kedua putri nya.

Dokter itu mendengarkan Sowon dengan seksama dan juga iba.

"Baiklah jika begitu berarti ada kemungkinan kedua korban itu adalah memang putri ibu Sowon"

Lagi lagi Sowon menganggukan kepalanya namun kali ini dia lebih yakin.

"Maaf dok, sekarang bagaimana keadaan kedua putri saya, mereka baik baik saja kan dok ?"
Sowon kembali gelisah.

"Begini bu....

Dokter menghela napas cukup panjang.

"Ibu tau sendiri bagaimana suami ibu menceritakan kondisi terakhir kedua korban itu.
Dan dengan berat hati saya mengatakan bahwa kedua korban itu tidak selamat, bahkan salah satu diantaranya meninggal di tempat"

Mendengar itu Sowon menangis pilu, dia tidak mengelak ucapan dokter itu karena mengingat Jeonghan sendiri yang mengatakan nya juga.

"Maaf kan kami tidak bisa menyelamatkan kedua putri ibu.
Saya turut berduka"

Sowon menangis dalam diam.

"Kalau begitu izinkan saya untuk melihat....melihat jenazah kedua putri saya. Setidak nya saya bisa melihat dan memeluk kedua putri saya untuk yang terakhir kali"
Tangis nya mulai pecah.

"Begini bu....
Maafkan kami, mengingat kondisi korban yang sangat parah kami pihak rumah sakit dengan segera melakukan pemakaman pada jenazah kedua putri ibu.
Karena jika tidak dilakukan segera keadaan nya akan semakin memburuk.
Maaf....keadaan korban..... cukup....hancur"

Mendengar itu tangisan Sowon semakin histeris.

"Sudah cukup dok jangan dilanjutkan lagi, saya tidak ingin mendengarnya lagi"

Sowon sudah tidak kuat membayangkan bagaimana keadaan Yuju dan Sinb seperti apa yang di katakan dokter.

"Kalau begitu beritahu saya dimana...
Makam kedua putri saya, saya ingin melihat tempat istirahat kedua putri saya"
Pinta Sowon dengan tangisan yang mulai mereda.

"Baik bu, saya akan meminta petugas untuk mengantarkan ibu ke makam kedua putri ibu.
Tapi...apakah ibu sudah benar benar yakin jika kedua korban itu adalah putri ibu ?"
Tanya dokter memastikan lagi.

Sowon terdiam lama, mendengar ucapan dokter itu seperti ada harapan jika korban itu bukan lah Yuju dan Sinb.

"Maaf bu jika ibu menginginkan nya kami akan membantu ibu untuk melakukan tes DNA pada kedua korban itu demi untuk memastikan nya dengan jelas"

"Tidak perlu dok !!!
Antarkan saja saya kesana, jika mereka memang kedua putri saya setidaknya saya tidak mengganggu istirahat mereka, saya masih bisa mengunjungi mereka, dan....saya, saya akan belajar untuk.....mengikhlaskan mereka"

Bahagia walau tak BersamaWhere stories live. Discover now