6

103 18 3
                                    

"Sinb buka dulu baju Sinb biar kak Yuju obati dulu luka nya"

"Tapi kak Yuju juga terluka, punggung kak Yuju berdarah"

"Sinb dulu yang di obati, nanti Sinb bantu kak Yuju obati luka kak Yuju"

Sinb menurut dia membuka baju nya. Yuju mengambil kotak p3k dan siap mengobati Sinb.

"Sinb nanti gigit baju saja ya, ini akan sakit"

Yuju menghela napas nya saat melihat luka dan lebam di punggung adik kesayangan nya, sekuat tenaga dia menahan agar air mata nya tidak terjatuh.

-Yuju benci Ibu-
Ucap Yuju dalam hati.

Yuju mulai mengoleskan obat di punggung Sinb dan Sinb meringis kesakitan.

"Awww.....sakit kak...ini sakit sekali..."
Keluh Sinb.

"Gigit baju nya Sinb rasa sakit nya akan berkurang"
Sinb menurut walaupun masih terdengar ringisan.

"Tahan ya Sinb sebentar lagi selesai"

"Sekarang kak Yuju akan menutupi luka nya agar Sinb merasa nyaman"

"Sudah selesai"
Yuju membalikan badan Sinb menjadi menghadap nya.

"Bagaimana ?"

"Sekarang sudah lebih baik kak"

"Syukurlah.....Sinb anak yang kuat.
Sini kak Yuju bantu Sinb pakai baju nya"
Ucap Yuju memberikan kecupan di kening Sinb.
Sinb memberikan baju bersih milik nya pada Yuju dan Yuju memakaikan baju untuk Sinb.

"Terimakasih kak Yuju, Sinb sayang ka Yuju"
Yuju tersenyum.

"Sekarang Sinb akan mengobati luka kak Yuju, kak Yuju berbalik dan buka baju kak Yuju"
Yuju menuruti perintah Sinb.

"Sshhh......"
Sinb meringis.

"Kenapa ?"

"Luka nya berdarah, punggung kak Yuju banyak darah nya"

"Sinb takut...."
Tanya Yuju khawatir.

"Tidak, Sinb harus berani.
Kak Yuju tahan ya nanti gigit saja baju kak Yuju"
Yuju tersenyum mendengar perkataan Sinb yang meniru nya.

Sinb membersihkan darah di punggung Yuju terlebih dahulu kemudian memberikan obat dan menutup luka nya. Dia melakukan sama seperti yang dilakukan Yuju.
Cukup dewasa saat dia mengobati Yuju namun tetap ada rasa takut saat mengobati nya bagaimana pun Sinb adalah bocah yang baru berusia 5 tahun.

"Sudah selesai.
Sekarang kak Yuju pakai baju nya lagi"

Ucap Sinb dengan bangga dan tentu nya dia mengusap air mata nya terlebih dahulu sebelum Yuju berbalik badan menghadap pada Sinb.

"Terimakasih Sinb adik kak Yuju yang sangat Yuju sayangi"
Mereka saling berpelukan secara perlahan karena takut mengenai luka masing masing.

"Kak Yuju tadi diam saja saat diobati, memang nya tidak sakit ?"

"Hhmm...hanya sedikit, karena kak Yuju mengigit baju tadi dan juga Sinb mengobati nya dengan baik, jadi tidak terlalu sakit"
Bohong Yuju, tentu saja dia merasakan sakit bahkan sangat sakit sampai Yuju menangis tanpa bersuara.

"Sinb benci Ibu dan ayah"
Ucap Sinb tiba tiba dengan nada sendu dan hampir menangis.

"Sudah kita tidak perlu membicarakan mereka.
Sekarang kita tidur ya"

Mereka berdua pun tertidur tak lupa Yuju yang selalu mengusap kepala Sinb memberikan ketenangan.

**************************************

Bahagia walau tak BersamaWhere stories live. Discover now