8

120 16 25
                                    

"Sib lihat ke sebrang sana"

Sinb melihat ke arah yang di tunjuk Yuju. Ada seorang perempuan pemilik toko bunga hias yang usia nya mungkin sama dengan ibu mereka.

"Kenapa ? Kak Yuju mau membeli bunga?"

"Tidak Sinb.
Sepertinya bibi itu mau membantu kita"

"Memang nya ka Yuju kenal dengan bibi itu ?"

"Hmmm...tidak"
Jawab Yuju dengan polosnya.

"Huh...lalu"

"Bibi itu selalu mengikuti kita Sinb. Kak Yuju sering melihat bibi itu menunggu kita di depan rumah dengan mobil nya dan juga mengikuti kita sampai ke sekolah"

"Bagaimana bisa ? Siapa bibi itu, dan apa bibi itu orang jahat dan akan menculik kita?" Tanya Sinb ketakutan.

"Tidak Sinb, kak Yuju yakin bibi itu orang baik. Kalau bibi itu jahat dan mau menculik kita mungkin saat kak Yuju tertinggal di sekolah bibi nya sudah menculik kak Yuju"

"Tapi bibi itu tidak melakukan apa pun, bibi itu hanya melihat kak Yuju dari kejauhan, sepertinya bibi itu menjaga kak Yuju saat kak Yuju sendirian di halte"

"Berarti bibi itu baik ya kak"
Yuju mengangguk.

"Ayo kita ke sana.
Sinb pengang tangan kak Yuju ya, kita akan menyebrang"

"Bibi...."
Panggil Yuju sambil melambaikan tangan nya.

Wanita yang merasa terpanggil segera mencari sumber suara itu dan membalas melambaikan tangan nya. Dilihatnya dua anak kecil yang tak asing baginya dan akan menyebrang menghampirinya.

"Hai nak....tunggu saja di situ biar bibi yang menyebrangkan kalian"
Teriakan bibi ini tak terdengar oleh Yuju dan Sinb karena suara kendaraan yang berlalu lalang.

"Bibi...."
Panggil Yuju lagi.

"Nak...awasssss.....ada mobil......"
Peringat dari wanita pemilik toko bunga.

"Aaaaaaaa......"
Teriak Yuju dan Sinb bersamaan.

Brruuukk......

"Tidaaaaak....."
Teriak wanita yang menyaksikan kejadian naas itu.

Sebuah mobil menghantam tubuh dua gadis kecil itu dengan begitu keras dan membuat dua gadis itu terpental cukup jauh.

Tubuh Yuju dan Sinb terpental cukup jauh dan tergeletak di aspal.
Yuju berusaha untuk tetap tersadar dia membuka mata dan merotasikan bola mata nya untuk mencari keberadaan Sinb dan memastikan keadaan nya.

Namun sayang sekali dia melihat Sinb yang sudah tergeletak tak jauh darinya dengan darah yang menggenang begitu banyak di bagian kepalanya.

"S..Sinb...ba..ngun..."
Panggil Yuju dengan lirih.

Tak ada jawaban dari Sinb bahkan Sinb tidak membuka matanya.

"Nak....bertahanlah"
Ucap wanita pemilik toko bunga dengan segera menghampiri Yuju.

"Bi..bi...tolong...adik.."

Pinta Yuju sambil menunjuk ke arah Sinb, wanita itu hanya mengangguk dan setelah itu Yuju pun kehilangan kesadaran nya.

"Tidaak....buka mata mu nak...
Aku mohon buka mata mu Yuna...."
Wanita ini menangis histeris.

Wanita ini kemudian mendekati tubuh Sinb dan memeriksa keadaan Sinb.

"Tidak...Eunbi buka matamu sayang. Kembalilah Eunbi..."

Wanita ini segera melakukan CPR pada Sinb karena dia tidak dapat merasakan denyut nadi dan juga tidak ada pernafasan pada Sinb.

Bahagia walau tak BersamaWhere stories live. Discover now