14

83 16 8
                                    

Gadis kecil ini membuka mata dan merotasikan bola mata nya ke segala arah. Mencoba memahami apa yang terjadi pada nya.
Ruangan serba putih yang dilihat membuat gadis kecil ini tersadar dimana keberadaan nya saat ini, namun dia masih mengingat apa penyebab keberadaanya di ruangan serba putih ini, hingga bola mata nya menemukan sesesok wanita cantik yang menatap nya dengan penuh haru dan bahagia.

"Yuna sayang.....syukurlah kamu sudah bangun nak...."
Ucap wanita dengan haru sampai meneteskan air mata.
Tentunya wanita ini adalah Kim Jisoo.

"Yuna......
Terimakasih sudah membuka mata mu untuk ibu nak"

Jisoo mengecup lembut kening dan puncak kepala gadis kecil ini dan juga mengusap lembut tangan nya yang terbebas dari infus.

"Yu...na....?"
Ucap gadis kecil dengan pelan namun masih bisa terdengar.

"Iya nak, kamu Yuna putri ibu sayang...
Yuna jangan dulu banyak bicara ya"
Ucap Jisoo lembut dan terus saja mengusap lembut kepala gadis kecil nya.

"I...bu..?"
Ucap gadis kecil itu lagi.

"Iya ini ibu nak. Ini ibu nya Yuna.
Ibu akan panggilkan dokter ya"

Jisoo menekan tombol untuk memanggil dokter dan tidak lama dokter dan perawat pun masuk ke ruang rawat itu.

"Dokter putri saya sudah sadar"
Seru Jisoo pada dokter saat tiba di ruangan.

"Syukurlah....Tuhan benar benar menyayangi putri ibu, dan putri ibu anak yang kuat.
Izinkan saya untuk memeriksa putri ibu"
Izin dokter itu.

"Silahkan dok"

"Halo nak...."
Sapa dokter pada gadis kecil yang baru tersadar dari koma nya namun hanya dijawab dengan senyuman tipis.

"Saya dokter Jeon, dokter akan memeriksa kamu dulu ya"
Dokter itu melakukan pemeriksaan nya.

"Dokter boleh tanya tidak?"
Gadis kecil itu mengangguk pelan.

"Nama kamu siapa nak ?"
Gadis kecil ini melihat wanita yang pertamakali dilihat nya setelah sadar kemudian dia menjawab pertanyaan.

"Yu...Yuna"

"Baiklah Yuna, sekarang lihatlah wanita ini apa kamu mengenalnya ?"
Dokter menunjukkan kepada Jisoo.

"Ibu...?"
Jawab Yuna sedikit ragu. Namun membuat Jisoo, dokter dan perawat tersenyum.

"Ibu......"
Panggil anak perempuan yang baru saja tiba di ruangan bersama ayah nya, dan tak lain anak itu adalah Jennie.

"Nah...Yuna, sekarang lihat lah mereka apa kamu mengenalnya?"
Tanya dokter sambil menunjuk kepada Jin dan Jennie.

Yuna terdiam cukup lama dan mengamati dua orang yang ditunjuk dokter kemudian menggelengkan kepalanya.

"Yuna tidak mengenal mereka ?"
Tanya dokter memastikan.

"Yuna tidak tahu"
Jawab Yuna pelan dan membuat semuanya sedikit kecewa dan sedih.

"Tidak apa Yuna, nanti juga Yuna akan mengenalnya"
Ucap dokter menenangkan Yuna.

"Siapa"
Tanya Yuna tiba tiba.

Dokter memberikan isyarat pada Jin dan Jennie agar mereka memperkenalkan diri pada Yuna.

"Ini...ay...
Jin sedikit ragu.

"Ini ayah sayang.....
Kim Seok Jin ayah nya Yuna"
Jin meanahan tangis nya.

"A...ayah...?"
Ucap Yuna ragu.

"Iya ayah, ini ayah nya Yuna"
Jin meyakinkan.

"Ayah..."
Panggil Yuna dengan lirih.
Jin segera memeluk Yuna dengan lembut dia menangis tatkala mendapatkan panggilan AYAH dari Yuna putri kandung nya yang dia tinggalkan bebera tahun lalu.

Bahagia walau tak Bersamaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن