4

96 18 6
                                    

"Terimakasih ibu"
Setelah menggosok gigi Sinb segera berlari menuju kamarnya yang mana sudah ada Yuju yang tertidur didalam nya.

Sinb mengambil selimut milik nya dan bersiap akan meninggalkan kamar yang ia tempati berdua dengan Yuju.

"Kak Yuju cepat sembuh ya, malam ini Sinb tidur dengan bibi Lee dulu.
Selamat malam kak Yuju"

Sinb mencium puncak kepala Yuju kemudian pergi meninggalkan kamar nya dan menuju kamar bibi Lee pegawai di rumah mereka.

Baik Sinb maupun Yuju mereka sudah terbiasa dengan hal ini, Sowon akan  menyuruh mereka untuk tidur bersama bibi Lee jika salah satu dari mereka sedang sakit dengan alasan agar tidak tertular.

"Aduuuh....."
Sinb meringis karena terjatuh saat menuruni anak tangga terakhir.
Beruntunglah dia memeluk selimut tebalnya yang menjadikan tumpuan saat tubuhnya menyentuh lantai.

"Huhh..anak tangga yang nakal"
Pekik Sinb sambil berusaha terbangun.

Sinb tidak menyadari jika sedari tadi ibu nya sedang memperhatikan Sinb dari ruang makan, karena Sowon baru bisa menyantap makan malam nya.

"I..ibu...hehehe...anak tangga nya tidak nakal tapi Sinb yang tidak hati hati"

Ucap Sinb ketakutan setelah menyadari kehadiran ibu nya dan dengan wajah datar seperti biasanya.

"Mau kemana kamu membawa selimut seperti itu?"
Tanya Sowon datar.

"S..Sinb mau tidur di kamar bibi Lee ibu, karena kak Yuju kan sedang sakit"

Sowon baru mengerti apa yang dimaksud Sinb.

"Tidak perlu"
Larang Sowon.

"Tapi ibu bagaimana jika nanti Sinb tertular, Sinb tidak mau merepotkan ibu jika Sinb juga ikutan sakit"

Sinb mengucapakan yang biasa ibu nya ucapkan.

"Tidur di kamar ibu.
Malam ini ayah tidak pulang jadi kamu bisa tidur di kamar ibu"
Ucap Sowon dengan nada datar.

"Sinb tidur bersama ibu ?"
Tanya Sinb dengan semangat.

"Yasudah kalau kamu tidak mau, pergi sana dan tidur di kamar bibi Lee"

"Sinb mau, Sinb mau tidur bersama ibu. Yeey...Sinb tidur bersama ibu"
Sinb meloncat kegirangan.

"Bisa diam tidak"

"Maaf ibu"
Sinb menghentikan aktifitas meloncat nya.

"Sekarang kamu pergilah ke kamar ibu lebih dulu"
Setelah mengucapkan itu Sowon kembali melanjutkan aktifitas makan nya yang tertunda.

Bukan nya menururti perintah ibunya Sinb malah mendekat ke ruang makan dan ikut mendudukan diri disana.

"Kenapa lagi Sinb, ibu bilang kamu pergi ke kamar ibu lebih dulu"

"Sinb takut ibu, jadi Sinb akan menunggu ibu saja"

Tak ada jawaban dan Sowon melanjutkan makan nya.

Sinb tersenyum dan terus saja menatap wajah cantik ibunya yang sedang makan.

Sowon melirik Sinb sekilas dan dia bisa melihat senyuman manis putri nya itu.
Ini untuk pertama kali nya Sowon melihat senyuman dari Sinb yang mana biasanya hanya raut wajah datar atau ketakutan pada Sinb saat di dekat Sowon dan berbeda dengan Yuju yang akan tersenyum dalam keadaan apapun.

"Kenapa kamu melihat ibu seperti itu"
Tanya Sowon ketus.

"Ibu cantik. Sinb senang mempunyai ibu yang cantik"

Puji Sinb dan Sowon salah tingkah di buat nya.

"Sinb berharap Sinb bisa terus melihat wajah cantik ibu selamanya"

Bahagia walau tak BersamaWhere stories live. Discover now