9

94 16 9
                                    

Jisoo kini sedang menatap haru dua gadis kecil yang berhasil melawan maut beberapa saat lalu.

"Maaf kan ibu Yuna...Eunbi....
Kalian menjadi seperti ini karena ibu.
Ibu ingin menebus kesalahan ibu dulu, ibu janji akan menjaga dan menyayangi kalian, ibu akan memberikan apapun itu yang belum pernah kalian dapatkan selama ini"

Jisoo menangis dan menyesali kesalahan yang dia lakukan dulu.

Jisoo beranjak dari duduk nya dan mendekat menghampiri Yuju yang terbaring diranjang dan dengan banyak alat terpasang pada tubuh Yuju begitu pun sama hal nya dengan Sinb.

"Yuna....kamu sangat cantik sayang. Kamu anak yang hebat bisa menjaga Eunbi dengan baik.
Tetaplah jaga Eunbi sampai kapan pun itu"

Jisoo mengusap lembut kemudian mengecup puncak kepala Yuju.
Setelah itu Jisoo mendekat menghampiri ranjang Sinb.

"Eunbi....kamu juga sangat cantik sayang. Kamu anak yang baik dan juga patuh pada kakak mu. Kamu pasti sangat menyayangi Yuna kan? Tetaplah bersamanya sampai kapan pun"

Jisoo pun mengusap lembut dan mengecup puncak kepala Sinb sama seperti yang dilakukan pada Yuju.

"Ibu....."
Panggil seorang anak perempuan yang baru memasuki ruangan bersama ayahnya.

Anak itu berlari kecil menghampiri jisoo.

"Shuut.... jangan berisik kedua adikmu sedang istirahat"
Jisoo memeluk anak perempuan itu yang pasti itu juga adalah putri nya.

"Ibu itu adik ?"
Tanya anak itu dengan antusias.

"Iya Jennie itu adik kamu, mereka berdua adalah adikmu.
Kim Yuna dan Kim Eunbi"

Jelas Jisoo sambil menunjuk ke Yuju dan Sinb.

"Yeeyyy....Jennie punya adik.....
Ayah...lihatlah mereka adik Jennie.
Jennie punya dua adik dan mereka sangat cantik ayah"

Seru Jennie sambil melompat lompat kecil pada ayahnya yang masih diam membisu.

"Jisoo......"
Ucap sang ayah tak percaya dan dengan air mata yang sebentar lagi akan jatuh membasahi pipi nya.

"Ya, mereka adalah putri mu.
Kim Yuna dan Kim Sinb, bukankah itu nama yang kamu berikan pada mereka?
Dua gadis cantik itu adalah putri mu Kim Seok Jin"

Jin tidak percaya dia masih bisa kembali bertemu dengan dua putri kecil nya.
Jisoo mengisyaratkan agar Jin menghampiri kedua putrinya. Sementara dia menggendong Jennie terlebih dahulu.

"Yuna....Eunbi....ini ayah nak....
Kalian sudah tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik"

"Maaf kan ayah nak....
Tolong maafkan ayah....
Ayah jahat...ayah ini...tidak pantas menjadi ayah kalian.
Ayah meninggalkan kalian begitu saja.
Ayah tidak membersamai pertumbuhan kalian"

"Tolong maafkan ayah sayang.....
Ayah janji tidak akan meninggalkan kalian lagi.
Ayah janji akan menjaga dan menyayangi kalian"

Jin menangis sesegukan diantara ranjang Yuju dan Sinb, dia menatap kedua putrinya itu bergantian.

"Yuna....kamu sangat cantik sayang.
Kamu pasti tumbuh menjadi anak yang baik sayang. Ayah tau kamu seorang kakak yang hebat untuk Eunbi.
Ayah mncintai dan menyayangi mu Yuna"

Jin memeluk tubuh Yuju dengan lembut kemudian mengecup kening Yuju.

"Eunbi....putri kecil ayah, putri ayah yang cantik. Terimakasih karena kamu sudah kuat berjuang nak, terimakasih karena ayah masih bisa melihat kamu sayang"

Jin memeluk lembut tubuh mungil putri bungsunya dia mengecup kening Sinb. Masih teringat ketika Jisoo mengabari Eunbi yang mengalami henti jantung tapi saat ini dia bersyukur bisa memeluk putri bungsu nya itu.

Bahagia walau tak BersamaWhere stories live. Discover now