1. Perpindahan jiwa

3.2K 80 0
                                    

"naraya...." Gadis bernama Naraya itu menoleh ke arah sumber suara.

"Apaan" Jawab gadis tomboy itu dengan ketus.

"Lo di panggil kepala sekolah noh! Bikin ulah apa lagi si lo, hobby banget keluar masuk ruang bk" Kata Denis

"Ck. Gw gak pernah bikin masalah! Tapi masalah yang dateng nyamperin gw. Lama lama gw jadiin pacar juga tuh si masalah" Celoteh gadis itu kemudian berlalu pergi.

"Ck. Heran sama tuh bocah, cakap sih tapi sayang tingkah nya kayak preman" Gumam Denis menatap kepergian Naraya.

.

.

.

Tok Tok

"Masuk" sahut seseorang dari dalam ruangan.

Ceklek

Naraya masuk dengan wajah tak berdosa nya.

"Ada apa?" Tanya nya langsung

"Kamu yang sopan Naraya!" Ketus sang kepala sekolah.

"Baik lah" dengus Naraya seraya duduk di kursi yg ada di ruangan tersebut "kesalahan apa lagi yang sudah saya ibu kepala sekolah yg terhormat" ucap nya seraya menekan nada suara nya.

"Naraya yg sopan terhadap mama mu!" ucap ayah nya, si pemilik yayasan.

"Ck. Gak usah basa basi! apa hukuman gw, cepet ngomong!" Ketua nya "gw tau kalian manggil gw kesini buat hukum gw kan!"

"Naraya! Dimana sopan santun mu hah?! Apa yang kamu pelajari selama di sekolah? Kamu tahu kamu sangat tidak sopan!" Teriak papanya.

"Aku? Aku belajar dari guru nya lah. Guru ku kan tidak sopan! Menikung sahabat nya sendiri dengan merebut suaminya." Cibir Naraya.

Plak

Desi menampar pipi Naraya,
"Kamu menguji kesabaran saya Naraya!" Teriak nya.

Naraya tersenyum sinis, melirik ke arah sang papa yang terdiam saat dirinya di tampar oleh perempuan yang merebut posisi ibunya itu.

Plak

Desi tersungkur ke samping, tenaga naraya memang bukan main main. Sebab dia adalah seorang atlit taekwondo yang selalu mewakili sekolah nya dalam setiap lomba dan selalu membawa kemenangan untuk sekolah nya.

Narayaaaaa

Plak

"Anak durhaka!" Teriak papanya setelah melayangkan satu tamparan telak pada putrinya.

Naraya menatap tak percaya ke arah papanya "Aku benci papa! Aku benci kalian, aku benci lahir dari keturunan papa. Lebih baik aku ikut mama ke surga, dari pada di sini bersama orang orang jahat seperti kalian. Aku benci kalian!" Teriak nya

Air mata naraya tumpah. Sakit hati nya selama 5 tahun ini, terlupakan. Apalagi saat ibu nya meninggal setelah mengetahui sang ayah menikah diam diam bersama sahabat nya, Desi.

"Kalau begitu pergilah kamu Naraya, susul ibu mu di surga" sentak desi.

"Desi" Sela Brama Bimantara.

Naraya pergi keluar dari tempat itu, dengan perasaan hancur ia meninggal kan sekolah dengan motor sport nya. Ia melajukan sepeda motor nya dengan kecepatan tinggi, saat melihat di depan lampu merah ia mengerem motor nya namun tidak berhasil.

"Apa ini motor gw gak bisa di rem" panik nya, ia melajukan motornya berupaya menghindari kecelakaan. Namun apa daya, motor nya terus melaju menembus lampu merah itu. Dan

Brak.

Motor nya tertabrak mobil, hingga ia terseret cukup jauh ' gw benci lo brama, gw benci lo desi, seharusnya yang mati itu kalian' ucap nya dalam hati sebelum kehilangan kesadaran.

Transmigrasi Badgirl (Pembalasan Dendam) Where stories live. Discover now