KESAN BANDUNG

19 3 0
                                    

"sukses itu bukan milik si pintar, tapi sukses itu hanya milik orang yang pantang menyerah"

*****

Candra sudah berada di halaman kampus di bawah teriknya sinar matahari tidak membuatnya lelah tersenyum kepada Maba, bahkan adinda saja sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah laku bocah satu ini.

"baiklah semua di sini kita sambut siswa dari kampus UHV Semarang!!" semua mahasiswa berteriak histeris apa lagi yang kaum hawa.

U H V Semarang sangat terkenal di berbagai kalangan masyarakat internasional banyak sekali orang hebat di sana bahkan presiden Amerika sudah pernah sekolah di sana sungguh hebat, jadi tidak jarang murid selalu menyanjung sekolah tersebut apa lagi kedudukan anak terkaya di Indonesia dan internasional yaitu Bryant.

Siapa yang tidak kenal Bryant? Bahkan kalangan tua maupun jalanan sudah tahu anak dari pemilik perusahaan terbesar itu.

Berbeda dengan semua orang Candra justru sangat membenci Bryant. Ia selalu saja memaki mencaci anak itu di belakang, dia tidak iri tapi muak dengan kejahatan yang di buat Bryant seenaknya terhadap orang luar.

"baik lah ini dia salah satu perwakilan dari U H V Semarang, di persilahkan.. " ucap sang MC dengan senyum lebar namun tangan yang sedikit gemetaran.

"terimakasih atas perhatiannya.. saya di sini perwakilan dari pihak U H V Semarang yang ingin menyampaikan kerjasama antara kampus I F B, saya sangat senang bisa hadir disini, sebelum itu saya ingin menyampai-
Kan sesuatu penting bagi adik-adik mahasiswa baru di sini.. "
Ucap mahasiswa itu dengan lirikan tajam menuju ke arah adinda yang sedang membaca buku di pojok ruangan.

"untuk yang berurusan dengan pihak jabatan tertinggi di universitas kami! Tolong jaga sikap! Karena di universitas kami tidak ada yang namanya centil, ganjen, dan juga sok bagus! Dan di mohon kesempatan kali ini saya menyampaikan kepada anda yang merasa itu lah dirinya!" ucap Angelina dengan lantang nya dan menatap adinda.

Membuatnya menjadi bahan lirikan semua orang. Adinda yang tidak bersalah seketika membeku, dia tidak tahu apa kesalahannya karena asyik membaca buku.

Candra 'pun berdiri dan langsung menarik keluar adinda di ikuti oleh Dimas. Bryant yang ingin ikut juga di tahan oleh Eric di sebelahnya akhirnya ia 'pun duduk kembali dengan tenang.

Angelina merasa puas dengan sindiran pedas nya yang justru membuat Bryant emosional karena tingkah nya yang keterlaluan, "di markas kena Lo Lina.. " gumam Bryant yang masi saja menggerutu dan membuat Eric menatapnya mengeri.

Acara 'pun yang tadinya ramai akhirnya senyap dan kembali kondusif lagi ketika panitia kembali membuka acara dengan peringatan halus.

*****

Adinda yang masih tidak enak untuk kembali ke aula hanya merenung di taman kampus sambil menatap langit.
Tidak lama saat adinda tengah melamun Candra datang dengan tergesa-gesa sambil membawa sebotol mineral, "ini minum.. kamu pasti haus 'kan?" adinda tersenyum lalu menerima sebotol mineral tersebut.

Tak lama pula Dimas datang dengan setumpuk buku di tangannya sambil menenteng tas, terlihat wajahnya khawatir terhadap adinda. "dek gak papa?" tanya dimas dengan tenang.

Adinda menggeleng lalu meminum mineral di tangannya, "pingin gue jahit rasanya mulut Angelina itu!? Enak aja nyindir banyak orang sembarangan!? Memang dia siapa? Ratu?!" ucap Candra sambil emosi meronta-ronta.

[✓] Tinta Bewarna Donde viven las historias. Descúbrelo ahora