BENCI DAN CINTA { Special: Bryant × Adinda }

25 6 0
                                    

Alooo!
Pengumuman semua nyaaa
Aku bakal berfokus ke Bryant dan adinda dulu ya sementara, nanti di chapter selanjutnya kita ke Candra yang bakalan dapat masalah ongehhh!!!!

*****

Adinda yang sudah selesai kelas itu keluar dari gedung kampus menuju parkiran motor, namun dia melihat suatu pemandangan yang membuat dia berkerut, kenapa? Pasalnya dia melihat Bryant menyenggol Candra dengan keras sampai membuat sang empu terjatuh, adinda yang sudah mengira akan ada pertengkaran tapi justru tidak Candra berdiri dan menepuk pundak milik Bryant.

Dan adinda mendengar samar-samar Candra seperti menasehati Bryant dan berlalu begitu saja meninggalkan Bryant dan temannya yang terpaku.

Tanpa sadar dirinya tersenyum melihat Candra begitu, dia tahu Candra tidak mungkin akan menyerang Bryant, karena dia itu sudah dewasa, adinda pernah menasehati Candra agar ia jangan mau tersulut emosi saat berbicara dan bawalah santai, sepertinya itu berlaku sampai sekarang.

Adinda tidak menyadari bahwa sedari tadi Bryant ada di sampingnya, dan temanya sudah pergi duluan entah kemana, saat adinda menoleh dia terjingkat sedikit karena terlalu kaget Bryant begitu dekat, "B-bryant, kok kamu di sini?" Adinda sedikit gugup takut-takut Bryant melihatnya menguping tadi, "enggak papa sih, hehe.. aku kebetulan liat kamu di sini" ucapnya sambil menggaruk tekuk yang tidak gatal.

Adinda hanya ber 'O-uh' saat mendengar Bryant lalu ia menatap Bryant dari atas sampai bahwa seolah ada yang janggal, "adinda kamu kenapa?" Tanya Bryant sambil menepuk bahu adinda, "e-enggak papa! Ya, sudah, aku duluan ya Bryant" adinda melambai singkat lalu pergi meninggalkan Bryant.

Dan Bryant hanya menatap punggung adinda dengan sendu, Bryant tahu dia tidak mungkin bisa memiliki adinda, entah kenapa perasaanya sekarang jauh sangat jauh, dulu dia membohongi dirinya sendiri bahwa dia membenci adinda karena kekasihnya Rena tersaingi, tapi seiring berjalannya waktu, dia mulai jatuh cinta kepada adinda.

Sikap nya yang sopan, lembut, penurut, penyayang, sekaligus cantik, itu membuatnya membedakan adinda dengan Rena, yang suka menghamburkan uangnya, pelit, egois, sombong, dan manja, tidak dengan adinda yang mandiri.

Dia telah tertipu tampang, adinda memang cantik ala gadis desa, dia saat pergi kemana-mana memang bukan pakaian mewah tapi, hatinya begitu mewah, tidak ada yang bisa menandingi, dulu Bryant sangat membenci adinda, Dimas, dan Candra, tapi ia sadar kebencian dan cinta itu beda tipis, lama kelamaan dia mulai jatuh cinta.

Saat bertemu dengan adinda kembali, adinda seperti tidak mau terlalu dekat dengannya, dia tahu dirinya ini bukanlah yang adinda mau, dia tahu di lubuk hati adinda itu bukan lah dirinya tapi Candra, tapi mungkin dia bisa mengambil hati adinda, apa susahnya?.

*****

Dimas yang tengah menonton televisi kaget akan kehadiran adiknya tanpa di duga, dia mengkerutkan keningnya melihat adiknya yang mukanya seperti tidak enak, "udah pulang dek?" Adinda sedikit terjingkat lagi ketika melihat Dimas yang berada di depannya persis, "eh, astaghfirullah! Aku lupa ada mas Dimas, aku masak dulu ya!" Adinda langsung berlari kelantai dua untuk Menganti pakaian dan ingin memasak.

Sungguh ia lupa sekali abangnya sudah di rumah, dia lupa masak tadi dan pasti abangnya itu lapar, sedari pagi belum sarapan siang hanya memakan jajan di depan kampus yang di hitung seperti camilan.

Dimas juga sedikit bingung mengapa adiknya itu melamun, tapi dia berusaha menepis semua pikiran–negatif nya, sebenarnya dia merasa risih ada Bryant di kampus, tapi sepertinya adinda melamun bukan karena Bryant, pasti hanya karena tugas.

[✓] Tinta Bewarna Where stories live. Discover now