CHAPTER 5 - Watching You

49 8 2
                                    

Bila kalian mampir kemari, jangan lupa untuk memberikan vote+komen ya. Terima kasih 🤍

Happy Reading...

______________

Sejauh mata memandang yang dilihat oleh keduanya adalah sebuah perbukitan dengan hamparan rumputnya yang berwarna hijau, dengan pohon cemara yang menghiasi sisi jalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejauh mata memandang yang dilihat oleh keduanya adalah sebuah perbukitan dengan hamparan rumputnya yang berwarna hijau, dengan pohon cemara yang menghiasi sisi jalan. Di samping perbukitan itu ada kebun anggur yang membuat pemandangan di sana semakin indah dipandang.

Cassie menatap ke samping di mana seorang lelaki berwajah dingin memandang lurus ke depan, seperti sedang memikirkan sesuatu. Cassie tidak tahu di daerah mana ini, karena sepanjang perjalanan dia tidak banyak bertanya kepada Caspian. Dan di sinilah mereka saat ini, memandangi indahnya perbukitan dengan kebun anggur.

Mereka sudah tiba di tempat itu sekitar 15 menit yang lalu. Namun tidak ada obrolan sejak mereka sampai, membuat Cassie yang merasa tidak enak hanya diam saja, memulai obrolan. Lelaki di sampingnya ini terlalu dingin untuk bisa memulai pembicaraan dengan lawan jenisnya.

"Caspian, sebenarnya apa yang ingin kau katakan padaku?" Tanya Cassie memulai obrolan

Mendengar gadis di samping memanggilnya, Caspian langsung melirik ke arah Cassie. Tatapannya sangat serius, manik berwarna biru lautan itu seolah menusuk pandangan Cassie, membuatnya seperti terhipnotis kala dipandang Caspian.

"Kau dalam bahaya, orang asing." Jawab Caspian. Jawaban itu membuat Cassie mengernyitkan dahinya, tidak mengerti.

"Apa maksudmu aku dalam bahaya?" Tanya Cassie

Caspian menghembuskan nafasnya. "Kau menolong orang yang salah, Autumn. Pada saat kau menolongku, saat itu jugalah kau dalam bahaya." Jelas Caspian

Lelaki itu selalu memanggil Cassie dengan Autumn. Sebelumnya tidak ada yang memanggil Cassie dengan sebutan itu. Karena bagi Cassie, nama belakangnya itu nampak aneh ketika diucapkan. Tapi tidak oleh lelaki ini, dia memanggilnya Autumn.

Mendengar penjelasan Caspian, Cassie kembali bertanya. "Mengapa bisa seperti itu? Bukannya ketika ada orang yang terluka aku harus segera menolongnya? Bagaimana jika nyawamu terancam?" Tanya Cassie

Caspian menatap Cassie dengan mata menyipit. Gadis ini, sejak mereka pertama kali bertemu memang sudah cerewet. "Bisakah kau untuk tidak banyak bertanya? Kukatakan sekali lagi, kau benar-benar cerewet." Ungkap Caspian dengan nadanya yang jengkel dan dingin

Cassie mengerucutkan bibirnya, mendengar ungkapan dari Caspian. Memang mengapa jika dirinya cerewet dan banyak bertanya? Bukankah bagus orang yang banyak bertanya itu? Pikirnya.

"Aku hanya merasa aneh saja. Bisa-bisanya kau mengatakan jika aku dalam bahaya hanya karena menolongmu. Ini diluar perkiraan cuaca." Jawab Cassie dengan nada bicara yang terdengar jenaka

Caspian mengernyitkan dahinya, merasa aneh dengan gadis ini. Dia sama sekali tidak merasa takut ketika dirinya menjelaskan bahwa dia dalam posisi bahaya.

The Season When Everything is FineWhere stories live. Discover now