CHAPTER 3 - Welcome Party

45 6 2
                                    

Bila kalian mampir kemari, jangan lupa untuk memberikan vote+komen ya. Terima kasih 🤍

Happy Reading...

POV AUTHOR

Cassie bersama Irish baru saja memasuki  sebuah Club malam, tempat di mana penyambutan mahasiswa baru diadakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cassie bersama Irish baru saja memasuki  sebuah Club malam, tempat di mana penyambutan mahasiswa baru diadakan. Saat memasuki ruangan itu, mereka langsung  disambut dengan musik DJ yang menggema begitu keras, serta lampu disko yang berkerlap-kerlip. Club itu sudah disewa dan hanya mahasiswa dari kampus mereka yang bisa masuk ke sana.

Cassie yang baru saja menginjakkan kakinya di tempat seperti itu hanya bisa mengekori Irish. Bagi Cassie yang masih polos dan kurang pergaulan memasuki tempat seperti ini bukanlah hal yang mengasyikkan, dirinya lebih menyukai berdiam diri di perpustakan membaca buku dan mendengarkan musik favoritenya. Andai saja bukan karena menghargai undangan dari Irish dan kakak tingkatnya, dia tidak ingin.

Dirinya sudah tahu jika pergaulan di sini pasti akan berbeda dengan di Indonesia. Dirinya saja yang harus bisa menyesuaikan dan menjaga diri dengan baik. Tidak mungkin juga dirinya terlalu menutup diri di sini, bisa-bisa dia tak mendapatkan teman. Dia sangat membutuhkan teman dan relasi di sini. Sebagai mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, dia harus menambah relasi untuk bisa terhubung dengan beberapa acara pameran yang biasanya diadakan di Galeri Uffizi. Dia harus bisa membawa setidaknya satu atau dua karya lukisan untuk bisa dipajang di Galeri Uffizi yang terkenal itu. Jika dirinya memiliki orang dalam atau kenalan, akan dengan mudah memajang karyanya di sana.

Cassie dan Irish sudah berkumpul bersama mahasiswa satu fakultas yang kebetulan satu tingkat dengan mereka. Irish berjalan ke meja bar, mengambilkan bir yang diberikan kepada Cassie.

"Kau sudah pernah meminum bir?" Tanya Irish

Cassie menggeleng, dia belum pernah merasakan bagaimana rasa dari minuman berwarna kuning keemasan itu.

"Sungguh?" Tanya Irish

Cassie mengangguk malu, merasa dirinya begitu polos dibandingkan temannya yang berada di sini.

"Aku belum pernah ke tempat seperti ini sebelumnya." Jelas Cassie

Irish tersenyum mengerti. Gadis berambut pirang dengan manik biru itu mengetahui bagaimana pergaulan di Indonesia. Sedikit kolot, karena tidak semua remaja di sana bisa masuk ke dalam tempat seperti ini, berbeda dengan di luar negeri.

"Kalau begitu, aku akan mengambilkan soda saja untukmu." Irish dengan baik kembali mengambil minuman untuk Cassie, menggantikan bir menjadi soda.

Cassie mengangguk, dia bersyukur bisa mengenal Irish yang di matanya baik, mungkin mereka bisa menjadi seorang sahabat nantinya.

Irish memberikan soda untuk Cassie dan Cassie meneguk cairan soda berwarna hitam itu. Lalu mereka duduk di kursi yang sudah tersedia di sana. Irish yang sudah mengenal mahasiswa lain berbincang bersama dengan mereka. Sementara Cassie hanya memainkan ponsel, gadis itu lalu mengirim pesan kepada Ibunya. Memberitahu bahwa saat ini dirinya sedang berada di pesta penyambutan mahasiswa. Selesai mengirimkan pesan itu, Cassie kembali menatap sekeliling Club. Dirinya benar-benar tidak nyaman berada di sini.

The Season When Everything is FineWhere stories live. Discover now