Bila kalian mampir kemari, jangan lupa untuk memberikan vote+komen ya. Terima kasih 🤍
Happy Reading...
(Cerita ini seterusnya akan POV Author)
_____________
Cassie terbangun disebuah kamar berukuran besar dengan desain klasiknya yang khas, serta dinding kamar yang didominasi warna putih tulang. Gadis itu menatap sekeliling ruangan yang nampak asing baginya. Dalam hatinya dia bertanya-tanya, di mana dirinya saat ini? Dari yang diingatnya semalam, sejak dia selesai dari kamar mandi, dia duduk kembali bersama Irish di sofa lalu minum soda dan—astaga. Dirinya ingat! Dia tanpa sengaja meneguk cairan berwarna bening yang dikiranya adalah air putih. Namun sepertinya cairan itu alkohol, lantaran setelah dia meneguk cairan tak berasa itu, tumbuhnya langsung limbung dan tidak ingat apapun.
Cassie menggelengkan kepalanya, lalu membuka selimut yang menutupi tubuh rampingnya. Syukurlah pakaiannya masih utuh, tapi pakaiannya sudah diganti dengan pakaian lain. Tidak seperti yang dikenakannya semalam, membuatnya merasa cemas. Dia tidak mungkin melakukan hal itu, tujuannya kemari tidak mungkin lenyap hanya karena satu malam. Cassie terus bertanya-tanya dalam pikirannya, gadis itu benar-benar merasa takut sudah melakukan hubungan dengan sembarang lelaki.
Ditengah kecemasan yang dia rasakan. Tiba-tiba pintu kamar terbuka, menghadirkan seorang maid atau pelayan rumah yang usianya berkisar antara 30-35 tahunan yang berjalan ke arahnya.
"Nona, Anda sudah bangun." Sapanya sambil membuka tirai kamar yang masih tertutup.
Cassie mengangguk dengan wajah yang kalut. Dia ingin sekali menanyakan apa yang sudah terjadi semalam, sehingga pakaiannya diganti dengan yang lain.
"Madam, maaf aku ingin bertanya. Siapa yang membawaku kemari. Dan mengapa pakaianku berubah?" Tanyanya
Si maid pun tersenyum sambil menjawab. "Pakaian Anda kotor, Nona. Semalam Anda muntah dan mengenai pakaian Anda. Lalu aku menggantikan pakaian Anda dengan yang lain. Dan yang membawa Anda kemari adalah Tuan Muda." Jelas si maid
Cassie menghembuskan nafas lega. Ternyata yang menggantikannya pakaian adalah wanita. Syukurlah tidak ada hal aneh yang terjadi pada dirinya. Membuatnya tersenyum lepas, merasa tidak ada beban apapun. Tapi ada hal yang mengganggunya, pasti sangat memalukan sekali muntah dihadapan lelaki yang tidak dikenalnya. Memikirkan itu membuat Cassie memejamkan matanya, merasa malu dengan kejadian semalam yang tidak dia ingat.
Melihat Cassie tidak kembali mengatakan apapun lagi, membuat maid yang bernama Emma itu berkata.
"Sarapan sudah disiapkan di meja, Nona. Apa Anda masih pusing?" Tanya Emma, sambil menunjuk ke arah meja yang berada di seberang ranjang.
Cassie mengangguk, dengan sedikit senyuman malu. "Sedikit, masih terasa pusingnya. Madam, aku benar-benar malu lantaran semalam tadi merepotkan Anda juga Tuan Muda." Ungkap Cassie
YOU ARE READING
The Season When Everything is Fine
RomanceCassiopeia Autumn adalah gadis blasteran Indonesia-Italia yang mendapatkan beasiswa ke Florence, Italia. Ia mendapatkan beasiswa berkat kepintaran serta tekadnya. Kepergian Cassie ke Italia untuk melanjutkan pendidikan ternyata menuntunnya kepada ta...