"Gue juga mau ke markas," jawab Revan.

"Ya udah kalo gitu bareng aja kita, tapi mampir dulu ke supermarket ya, gue mau beli---"

"Susu pisang," potong Revan.

"Hehe ko Lo tau," ucap Devan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Tau lah, orang tiap hari Lo kaya gitu, sampe bosen gue dengernya," malas Revan.

"Ya gimana ya, rasanya gue tanpa susu pisang tuh, ibarat taman tanpa bunga," ucap Devan dramatis.

"Alay," julid Revan.

"Dih si Anji*g," sinis Devan.

"Dih si injing."

☘️☘️☘️

Kini Devan sudah berada di markas bersama Revan dan teman-teman se gang nya, sedangkan Rion dia tidak sedang di markas karna ada urusan.

"Eh gue punya gosip baru tau," ucap Rendi salah satu inti gang Orion.

"Apa? Apa?" Tanya Devan antusias.

"Giliran gosip aja Lo cepet," ucap Revan sambil menabok kepala Devan.

"Aduh sakit anjing," ringis Devan.

"Lo berdua ribut mulu, lama-lama gue nikahin Lo berdua," kesal bayu.

"Udah Anjir mau dengerin gosip gak Lo pada," ucap Rendi jengah.

Mereka hanya mengangguk dan Rendi mulai memasang muka serius, seperti ibu-ibu tukang gosip.

"Lo tau gak, janda muda yang rumahnya di sebelah rumah gue?" Tanya Rendi.

"Oh yang di incer sama si Bayu kan."

"Iya itu," jawab Rendi.

"Pantesan si Bayu Gegana," ucap Devan.

"Apaan tuh?"

"Gelisah, galau, merana," ucap Devan tengil.

"Apaan bawa-bawa gue," sinis Bayu tidak terima.

"Lah kan emang bener, Lo ngejar-ngejar tuh janda muda," ucap Devan.

"Udah Anjir, lanjut Ren lanjut," ucap Revan penasaran.

"Tuh janda nikah anjay sama sultan, Lo tau nikahnya di gedung, mas kawin nya gak main-main coy."

"Masa ya, baru nikah aja udah di kasih mobil sama mama mertua nya, terus di beliin pulau pribadi lagi, apa gak panas tuh tetangga kompleks gue," ucap Rendi.

"Dih gitu doang," ketus Bayu.

"Lo kenapa sih Bay?" Tanya Revan heran.

"Putus cinta dia, janda inceran nya di ambil orang," jawab Devan sambil ngedot.

"Gue bakar botol dot Lo ya," sinis Bayu ke arah Devan.

"Berani sentuh botol dot gue, gue penggal kepala Lo," ucap Devan sambil memeluk dot nya.

"Cih, udah gede masih nenen," ejek Bayu.

"INI SUSU PISANG YA!" Ucap Devan ngegas.

"Sama aja, sama-sama susu," ucap Bayu santai.

"Otak Lo ya anjing banget," sinis Devan.

"DEVANDRA!" Kevin menatap dingin Devan, membuat Devan menelan ludahnya kasar.

"Hehe maaf Abang," Devan menyengir menatap wajah dingin Kevin.

Ya memang di antara mereka Kevin lah yang paling tertutup dan dingin.

Tapi jika bersama Devan, Kevin akan lebih lembut dan hangat.

"HELLO I'M BACK!" Teriak Gisela.

"Jangan teriak sayang, ini bukan hutan," tegur Rion lembut.

"Udah deh diem," galak Gisela sambil menatap Rion sinis.

"MAMA!" Teriak Devan antusias.

Rion yang melihat itu hanya menghela nafasnya, dan duduk di sebelah Bayu.

"Mereka berdua beneran kaya emak sama anak ya," bisik Rendi ke Revan, dan di balas anggukan oleh Revan sambil memperhatikan sahabatnya yang sedang berpelukan dengan pacar ketuanya itu.

"Aduh anak gue makin lucu aja," ucap Gisela sambil mencubit gemas pipi Devan.

"Oh jelas dong, tapi Evan gak lucu, Evan itu ganteng."

"Iya deh, anak gue mah ganteng, gak kaya bapak nya udah jelek dingin lagi," ucap Gisela menyindir Rion.

"Sayang."

"Becanda sayang," ucap Gisela mengecup pipi Rion singkat.

"Kacang-kacang," sindir Revan.

"Eh ada orang ternyata hehe," ucap Gisela cengengesan.

"Ma, itu di tangan mama apa?" Tanya Devan.

"Oh iya mama sampe lupa, nih susu pisang buat kamu, dan ini untuk kalian," ucap Gisela sambil menyodorkan makanan yang dia bawa.

"Aaaa maaciw ma," ucap Devan antusias dan mengambil susu pisang tersebut.

"Sama-sama."

"Makasih Buketu."

"Sama-sama."

Saking antusiasnya Devan, dia duduk dengan kasar ke sofa sampai punggung nya tidak sengaja menggesek ke sofa tersebut, membuat Devan meringis.

"Lo kenapa?" Tanya Revan yang duduk di sebelah Devan.

"Gak papa," Jawab Devan.

"Beneran?" Tanya Revan, dan di balas anggukan oleh Devan.

"Sial gue lupa, kalo luka di punggung  gue belum kering," batin Devan.

"Evan bisa ikut mama sebentar?" Tanya Gisela lembut.

"Kemana ma?"

"Ikut aja yuk," ajak Gisela sambil menggenggam tangan Devan, dan menarik lembut tangan itu, untuk mengikuti nya.

Tapi sebelum itu. "sayang, aku sama Evan ke taman belakang dulu ya," pamit Gisela, dan di balas anggukan oleh Rion.

Setelah itu Gisela dan Devan pun pergi menuju taman belakang markas.

"Bos, Lo pernah cemburu gak sih sama Buketu yang Deket sama Devan?" Tanya Rendi.

"Gak, buat apa? Dia anaknya," jawab Rion.

"Hah?"

"Pck, maksud bang Rion, dia gak cemburu, soalnya Devan anaknya Buketu gitu," ucap Revan menjelaskan.

"Oh," ucap Rendi sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.






Bersambung...

DEVANDRA (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora