BAB 16(kesepian)

26 3 3
                                    

Jika sehari-hari kita bersamanya maka ketika dia pergi kita merasakan kesepian
_Rahsya Arfabian Zafier_

Subuh sekali Zahra sudah bangun menyiapkan makanan dan pakaian Rahsya, sedangkan suaminya habis sholat subuh dan berzikir langsung tidur mungkin karena cape

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Subuh sekali Zahra sudah bangun menyiapkan makanan dan pakaian Rahsya, sedangkan suaminya habis sholat subuh dan berzikir langsung tidur mungkin karena cape.

Setelah semua pekerjaan nya sudah beres tinggal dirinya yang bersiap.
Zahra sedang menatap dirinya di dicermin, pakaian yang ia pakai berwarna ping yang sangat cocok dibadan nya dan kerudung berwarna coklat meskipun simpel tetap elegan tidak lupa ditemani tas samping putih ditambah juga dengan botol air, sambil berpose bak model, siapun yang melihat nya pasti akan mengatakan cantik dan terpukau.

"Suami aku kok belum bangun juga yah" ujarnya saat menyebut kata suami dia terkikik sendiri merasa aneh jika disebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suami aku kok belum bangun juga yah" ujarnya saat menyebut kata suami dia terkikik sendiri merasa aneh jika disebut

"Capek mungkin semalam pulang nya sudah larut" omong nya sendiri sambil melirik Rahsya yang masih tertidur pulas.

Saat ingin keluar Zahra melihat lagi wajah teduh dan polos Rahsya, sangat beda saat dia bangun.

"Suamiku ganteng juga, eh ini apa kenapa lehernya bengkak"ujar zahra yang kelewatan polos atau apalah masa tdk tahu namanya yang dileher itu jakun untuk para laki-laki

Tanpa sadar Zahra menyentuh biji kecil itu dengan tangan kecilnya yang lentik, niatnya ingin sentuh sedikit saja eh malah ketekan karena gemas

"Astagfirullah"kaget Rahsya karena tidur nyenyak nya terganggu oleh tangan nakal istri nya, matanya yang tadi tertutup kini terbuka lebar.

Ketika membuka mata pertama kali yang dia lihat istri nya yg sudah cantik bak bidadari yang turun dari kayangan.

Sedangkan wajah Zahra kebingungan dengan mata yang mengerjab menatap wajah Rahsya dengan polos, tiba-tiba melihat senyuman Rahsya ia pun ikut tersenyum.

"Kenapa" ujar Rahsya yang beberapa detik terdiam canggung

"Ahm itu. Itu apa yang ada dileher kamu"Sahut Zahra dengan jari kecilnya menunjukkan ke arah leher Rahsya

ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang