Bab 10 (Mulai dari awal)

38 10 11
                                    

“ Aku ingin cinta yang akan berkata: " Bahkan kematian pun tidak akan memisahkan kita karena kelak kita akan dipertemukan kembali di surga, Insya Allah.”

"Zawjati artinya itu istriku" kata Rahsya menahan jantungnya yang berdetak sangat kencang ternyata seorang komandan Rahsya arfabian Zafier merasakan rasanya jatuh cinta pertama kalinya hehehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Zawjati artinya itu istriku" kata Rahsya menahan jantungnya yang berdetak sangat kencang ternyata seorang komandan Rahsya arfabian Zafier merasakan rasanya jatuh cinta pertama kalinya hehehe.

"Tadi kata gus Zahra jelek"dengan masih memanyungkan bibirnya kedepan

" tidak ya zawjati kamu sangatlah cantik, jikalau pun kamu jelek jodoh yang dikirim kan allah tetap kamu kan"menjeda ucapannya sambil membasahi bibir nya karena baru kali ini dia berbicara panjang kepada zahra

"Saya tidak melihat seseorang dari fisik kerena itu akan hilang jika dia tua,kalau dari hati yang tulus dan mencintai nya karena Allah, biarpun  dia jelek jika hatinya baik lebih bagus dari pada cantik tapi hatinya jahat"lanjutnya sedang kan Zahra sudah salting setengah mati pipinya memerah bak kepiting rebus dan jantung nya terpompa begitu cepat baru kali ini dia dan Rahsya mengombrol sangat lama.

Zahra angguk-anggukkan kepala pertanda mengerti

" yaAllah kenapa istriku sangat imut, aku ingin memeluknya"batinnya

"Zahra" panggil Rahsya

"Ia gus"

"Hmm, kamu benerin duduknya dulu saya mau bicara serius" Zahra langsung mendudukkan diri berhadapan dengan Rahsya, karena melihat Zahra sudah duduk dengan baik Rahsya mulai angkat bicara

"Begini saya ingin kita serius dalam pernikahan ini"katanya dengan mata memandang Zahra dengan lembut tidak seperti hari-hari biasanya.

" serius bagaimana gus, kitakan sudah menjalani kewajiban masing-masing"kata Zahra kebingungan menjalani pernikahan bagaimana lagi.

Rahsya sampai heran istrinya emang polos tapi bagaimana dia mau jelasinnya dengan jelas dan rinci, Rahsya masih memikirkan bagaimana agar menjelaskan kepada istri polosnya ini.

"Memang kamu sudah memenuhi kewajiban menjadi istri, dan saya juga sama, maksud saya kita menjalani pernikahan ini seperti pernikahan yang lain, menjalani kehidupan dengan penuh cinta" mengambil napas dan membasahi bibirnya yang kering

"Saya ingin kita berubah dan saling terbuka, membuka hati masing-masing, Saya tau Saya lambat memahami ini"jeda sebentar karena melihat suaminya seperti haus Zahra mengambil air yang berada di nakas dan memberikan kepada Rahsya setelah meminumnya Rahsya lanjut lagi bercerita

"Dan juga kamu tau sediri saya jarang berinteraksi dengan yang bukan muhrim jadi ketika menikah pernikahan kita ini menjadi canggung" lanjutnya

ImamkuWhere stories live. Discover now