Bab 7(Kehidupan Baru)

47 11 4
                                    

Aku memang mengagumimu, tapi dilauhul mahfudz ku belum tentu kamu
♡IMAMKU♡

Setelah sholat subuh tadi Zahra dan Rahsya Bersiap-siap untuk berangkat kerumah mereka yang diberikan Rahsya kepada Zahra pas akad, tidak lupa pergi mengambil baju milik Zahra sedang kan baju Rahsya sudah dibawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sholat subuh tadi Zahra dan Rahsya Bersiap-siap untuk berangkat kerumah mereka yang diberikan Rahsya kepada Zahra pas akad, tidak lupa pergi mengambil baju milik Zahra sedang kan baju Rahsya sudah dibawa.

Sekarang mereka berada dirumah orang tua Zahra.

"Zahra sudah semuakan" tanya Rahsya takut ada yang ketinggalan sambil memasukkan koper milik Zahra dibagasi mobil.

"Sudah komandan" sambil mengingat-ngingat ada yang lupa atau tidak


"Anak umi mau jalan yah"

"Ia umi zahra pergi dulu hiks.." zahra sangat berat meninggal kan rumah yang dari kecil dia tinggal, kamarnya yang selalu menemaninya ketika sedih dan orang yang ada didalam rumah sangat-sangat zahra sayang.

"Sudah jangan nangis malu tau sama Rahsya" didalam lubuk terdalam umi ayu sedih membiarkan anaknya pergi, zahra yang dulu sering digendong dan merengek sekarang status nya menjadi istri.

Zahra melihat abinya langsung memeluk cinta pertama nya, Zahra akan kangen ceramah nya abi. Setelah berpelukan Zahra berdiri disamping umi nya sambil memeluk sebelum dia pergi.

"Rahsya, jaga Zahra seperti aku menjaganya dengan ketulusan" abi Raaiq juga berat tapi anak yang dulu selalu meminta apapun sekarang sudah bersuami.

"Ia Abi, saya akan selalu menjaga Zahra selagi saya masih ada"

Abi Raaiq percaya dengan Rahsya dan memberi senyuman bahwa dia mengijinkan anak nya pergi, dibalas anggukan oleh Rahsya dengan senyuman tipis.

"Umi, Abi, saya dan Zahra permisi pamit dulu Assalamu'alaikum" sambil menyalimi kedua mertuanya.
Di iringi dengan Zahra bersalaman,dan tanpa bosan sambil memeluk kedua orang tua tersayang nya.

"Wa'alaikumussalam, Hati-hati dijalan yah"
berpamitannya Rahsya dan Zahra menaiki mobil tidak lupa Rahsya membuka pintu mobil milik Zahra, setelah mereka naik Zahra selalu melambai-lambai kan tangan nya kepada kedua orang tuanya.

Didalam mobil Rahsya maupun Zahra tidak membuka suara, Zahra yang selalu melihat diluar jendela mobil sambil menangis karena tidak bisa jauh dari orang tuanya.

"Zahra sudahlah jangan menangis, kamu jangan takut pada saya, saya ini suamimu jadi percaya lah saya selalu menjaga mu" kata rahsya sebenarnya dia canggung cuman harus terbiasa yang sekarang memiliki istri, rasanya sangat cepat dia mendapatkan jodoh.

ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang