Bab 13(Perhatian)

41 10 9
                                    

Aku ingin seperti Hawa yang selalu menunggu kehadiran Adam, dan Adam yang setia mencintai Hawa dengan terus berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan Hawa, sehingga Allah mengabulkan doa Adam, dan mereka dipertemukan di Jabal Rahmah
_Imamku_

Aku ingin seperti Hawa yang selalu menunggu kehadiran Adam, dan Adam yang setia mencintai Hawa dengan terus berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan Hawa, sehingga Allah mengabulkan doa Adam, dan mereka dipertemukan di Jabal Rahmah_Imamku_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

pada jam tiga Rahsya bangun untuk sholat malam, dia sengaja tidak membangun kan Zahra karena masih sakit dan badannya panas, azan subuh nanti baru dibangunkan.

Sekitar sejam dia berzikir dan berdoa dari bahasa arab sampai bahasa Indonesia dengan kidmat

"Bi" ucap lirih Zahra dengan air mata

"Kenapa nangis, ada yang sakit" saat berbalik Rahsya melihat Zahra sedang menunduk dengan isak tangisnya, menuju kearah Zahra yang duduk diatas ranjang sambil menunduk

"Hiks bi, kenapa tidak bangunin Zahra, aku juga mau sholat tahajjud hikss" menunduk dan menutup muka nya

"Astagfirullah, kirain ada yang sakit, ternyata istri saya mau sholat malam hmm"

"MasyaAllah, hanya karena tidak sholat tahajjud dia sudah nangis, apa lagi kalau ketinggalan sholat wajib" batinnya

"Hiks Zahra jadi ketinggalan sholat hiks, gimana dong bi hiks"

"Sudah jangan nangis besok kan masih bisa, maafin saya yah yang tidak bangunin kamu, soalnya kamu masih sakit" menarik Zahra kepelukan nya yang nyaman dengan mengusap air mata Zahra dan mengelus rambut nya

Beberapa menit kemudian azan subuh dikumandangkan, selesai sholat mereka berdua duduk berhadapan dengan muka Zahra yang masih sembab

"Sesedih itukah kamu karena tidak sholat malam" ucap Rahsya sambil mengambil dua Al-Quran

"Aku ini perempuan akhir zaman yang ingin mengikuti jejak Sayyidah Fatimah AZ zahra meskipun tidak pernah menduduki bangku pesantren,aku bisa belajar dan terus belajar menjadi salah satu wanita sholehah, aku juga ingin masuk surga dengan selalu sholat wajib dan sholat sunnah lainnya mengikuti kegiatan yang diperintah agama, meskipun agamaku kurang tapi ada kata berusaha dan pantang menyerah demi pendapatkan surga-Nya Allah"

"Masya Allah, saya yakin dari setiap bidadari yang ada dilangit, kamulah yang berani hinggap dihati saya, berkali-kali saya kagum kepada mu wahai bidadari syurga ku"

"Ih kamu mah malah gombal, belajar gombal dari mana"

"Saya gak gombal ini beneran dari hati saya kok"

Karena salting Zahra hanya diam, ingin sekali dia membalas Rahsya, cuman tidak tau caranya membuat Rahsya salting.

"Aku boleh ganti nama kamu lagi soal nya tidak asik kalau cuman panggil habibi sedangkan kamu banyak panggilan untuk ku"Tanya Zahra

"Terserah kamu, senyaman saja"jawab nya

"Mas"

"Saya bukan mas jual pentol"

ImamkuWhere stories live. Discover now