15.

150 19 1
                                    

•Don't Forget to tab Vote and Coment•
🌸🐯🐍🦢🐱
Selamat membaca semua😊
***

Langit malam terlihat begitu cerah dan indah. Angin yang berdesir membelah keheningan juga turut hadir menjadi penyatu dua kalbu yang saling menautkan jari ditengah dinginnya malam. Bulan dan bintang turut meramaikan keindahan yang tak dapat diucap dengan kata. Mingyu memmbungkus tubuh gadisnya dengan selimut hingga menutup pundak mungilnya. Laki-laki itu menarik Sakura erat kedalam dekapannya untuk menyalurkan hangat tubuhnya.

Nyaman. Itulah yang Sakura rasakan. Kehangatan yang Mingyu berikan, perhatian, dan rasa aman. Mingyu adalah sebuah hadiah baginya. Bagaimana Sakura bisa tidak bahagia dengan hal itu? Tentu dia sangat bahagia sepanjang hidupnya. Sakura mengandarkan kepalanya di pundak kokoh milik Mingyu. Menatap kerlipan bulan dan bintang yang saling berbaur. "Oppa!" Panggilnya dengan suara yang sangat lembut.

"Hmm?"

Sakura kini menatap Mingyu lekat, "aku bahagia."

Mata laki-laki itu terkunci dengan senyum cantik Sakura, ia tidak dapat menyembunyikan senyumnya. Deretan gigi itu terlihat begitu manis karena tersenyum senang. "Aku juga bahagia." Sahutnya lalu mencium sekilas puncak kepala Sakura.

"Oppa, apa kau tahu? Aku sangat menyukai pertemuan sembunyi-sembunyi kita."

Kini kedua alis Mingyu tertaut penuh tanda tanya, "wae?"

"Kita bertemu di perusahaan di depan vanding machine. Kau ingat?" Sakura tidak pernah lupa kenangan berharga yang dia alami bersama orang-orang baik disekelilingnya.

Mingyu terkekeh, "aaah, saat itu ya. Tapi kenapa kau lari begitu saja?" Bagaimana dia tidak mengingat kenangan itu? Itu adalah kenangan pertama saat dia bertemu dengan Sakura. Dan juga episode lain dari ejekan teman-temannya.

"Tentu saja aku merasa malu. Aku juga tidak ingin berinteraksi dengan orang lain karena bahasa koreaku yang jelek. Aku tidak tahu harus berkata apa selain terimakasih."

Mingyu menyenderkan kepalanya diatas kepala Sakura dan memeluk gadis itu semakin erat, "kiyowo."

Sakura tersenyum, tubuhnya terasa semakin hangat karena pelukan dari Mingyu. "Saat itu aku tidak mengenalmu, dan kau juga tidak mengenalku. Aku berpikir jika aku berlari menjauh dan menghindar saat itu kita tidak akan bertemu kembali. Tapi aku salah. Aku bertemu kembali denganmu, saat kita berpapasan di lorong, dan saat kita tidak sengaja bersama di dalam lift. Kamu tiba-tiba meminta nomorku hingga membuatku bingung. Apakah aku harus memberikannya? Atau aku harus menolaknya? Seperti itu yang aku pikirkan pada awalnya. Aku takut untuk memberikan nomorku."

"Tapi pada akhirnya kau memberikannya padaku."sahut Mingyu.

"Ya, aku memberikannya karena kau adalah sunbae. Semua ingatan itu aku anggap sebagai angin lalu yang hanya sekilas hadir pada awalnya. Hingga akhirnya pertemuan kembali terjadi. Pertemuan sembunyi-sembunyi yang aku sukai. Seperti permainan petak umpet. Yaah, walaupun ada rasa tidak suka terkadang. Tapi aku menyukai pertemuan sembunyi-sembunyi kita. Dan aku merasa bahagia karena berakhir bersamamu." Sakura memeluk erat tubuh kekar Mingyu. Ia dapat mencium aroma maskulin yang menjadi aroma terapis favoritnya.

Mingyu membalas pelukan Sakura. Mereka berpelukan erat, merasakan kehangat dari suhu tubuh keduanya yang saling berpelukan. "Aku juga ingat bagaimana kau menolakku pada awalnya."

Ucapan Mingyu membuat Sakura sedikit sedih. Ia melonggarkan pelukannya dan mendongak menatap Mingyu, "maafkan aku. Saat itu aku merasa takut untuk memulai hubungan."

Mingyu kembali memeluk Sakura, "tidak apa-apa, yang terpenting adalah kita bersama sekarang." Ujarnya lalu mencium kening Sakura.

Sakura membenamkan wajahnya kedalam dada bidang milik Mingyu, dan menghirup kembali aroma yang sangat ia sukai. Rasanya sudah seperti candu baginya. Aroma Mingyu yang bisa dia rindukan kapanpun dan dimanapun.

Only You: The Turth of LoveWhere stories live. Discover now