10.

151 19 0
                                    

•Don't Forget to tab Vote and Coment•
🌸🐯🐍🦢🐱
Selamat membaca semua😊
***

Mingyu membuka kulkas yang berada di dapurnya dan hanya mendapati kimchi di dalam wadah, ia menghela pelan melihatnya. Ia tidak berpikir ibunya akan mengosongkan kulkas saat meninggalkan rumah, kemudin Mingyu pergi kearah lemari kecil disudut ruangan dan menemukan beberapa ramyeon dan telur.
"Chagi-ya, ramyeon meokgo-galle?" Tanya Mingyu setengah berteriak.

Sakura yang tengah asik menonton siaran televisi pun terkejut mendengar ucapan Mingyu.
"Eh? e-to." Sakura menurunkan kakinya dari sofa dan menghampiri Mingyu yang tengah berada di dapur.

Mingyu yang melihat Sakura pun sedikit terkejut tidak menyangka jika Sakura akan menghampirinya.
"Apa kau mau makan Ramyeon?" Tanya Mingyu sekali lagi sembari menunjukkan dua bungkus Ramyeon yang berada ditangannya.

"O-oh, ya. Joh-ayo."

Mingyu tersenyum melihat ekspresi Sakura. Ia pun mendekat dan memiringkan kepala menatap Sakura lekat. "Atau—" suara Mingyu menggantung dengan senyuman nakalnya.

Sedikut gugup, Sakura mendongak menatap mata mingyu. "A-atau apa?"

"Atau—, ramyeon meokgo-galle?" Ujar Mingyu dengan nada menggoda.

"Uwaaa—, kapan kau akan berhenti menggodaku Kim Mingyu-ssi!" Rengek Sakura.

Mingyu terkekeh melihatnya, "aku tidak akan pernah berhenti menggodamu!" Ujarnya sembari menjulurkan lidah. Ia sangat suka menggoda Sakura, terlebih reaksi yang akan diberikan Sakura selalu membuatnya senang.

Sakura mengerucutkan bibirnya manyun mendengar ucapan Mingyu. Ia merasa sebal dengan kelakuan Mingyu yang selalu menggodanya.

"Apa kau mau menambahkan telur?"

Sakura mengangguk, "Boleh, aku akan melihat bagaimana oppa memasak Ramyeon."

Mingyu tersenyum sekilas kemudian membuka bungkus Ramyeon dan menadahkan air ke dalam panci. "Aigoo—, seharusnya kau yang melakukan ini untukku."

"Wae geurae??!!, aku tamu disini."

"ah, benar. Kalau begitu apa perlu kubuat kau menjadi kim kkura secepatnya?"

Sakura tersenyum lalu menundukkan kepalanya. Ia tersipu dengan perkataan Mingyu, Dia selalu bisa membuatnya salah tingkah dan tersipu. Namun dilain sisi, Sakura tidak yakin apa yang akan terjadi kedepannya mengenai hubungan mereka. Apakah semuanya akan setuju? Ataukah sebaliknya? Ia tidak bisa memprediksi hal ini.

"Mungkinkah?"

Mingyu tahu apa yang Sakura pikirkan saat ini, Sakura sedang tidak yakin sekarang. Dari nada bicara Sakura yang pelan dan lembut ia bisa tahu jika Sakura meragukan hubungan mereka.

Mingyu meletakkan panci diatas kompor lalu memeluk Sakura erat hingga membuat mata gadis itu sedikit melebar dari aslinya.
"Kkura-ya, semuanya akan baik-baik saja kedepannya. Aku berjanji aku akan melindungimu, jangan terlalu khawatirkan masa depan, Ingatlah bahwa aku akan selalu berada satu langkah didepan untuk melindungimu."

Sakura mengeratkan pelukannya, menutup matanya, dan merasakan kehangatan tubuh Mingyu. Untuk beberapa saat ia merasa tenang dan yakin. Mingyu mengelus belakang kepala Sakura dan melepaskan pelukannya. Ia pun tersenyum kepada Sakura, "bagaimana jika kita lomba memasak ramyeon? Siapa yang paling enak akan mendapatkan hadiah. Bagaimana?"

"Boleh, tapi aku tidak akan bisa menghabiskan satu bungkus ramyeon sendiri."

Mingyu menghela napas pelan, "kau selalu tidak bisa makan banyak. Itu sebabnya tubuhmu sangat kecil. Aku akan menghabiskannya untukmu. Tenang saja." Ujarnya diakhiri cengiran dibibirnya.

Only You: The Turth of LoveWhere stories live. Discover now