09.

139 26 2
                                    

•Don't Forget to tab Vote and Coment•
🌸🐯🐍🦢🐱

***

Hidup seperti mendaki gunung, akan sangat sulit untuk mencapai puncaknya, banyak tenaga, kerja keras, bahkan pengorbanan yang harus dilalui. Namun untuk dapat turun dari puncak, dapat dengan sangat mudah untuk dilakukan. Seperti halnya saat kau terjatuh, seperti membalikkan telapak tangan, sesederhana itulah hidup untuk digambarkan namun begitu sulit untuk dijalankan.

Banyak orang munafik di dunia ini. Tinggal diantara ribuan manusia, memasang wajah yang bahkan tidak sesuai dengan isi hati dan kepala mereka. Kebencian dan iri hati bertebaran dimana-mana. Sangat menakutkan, begitu juga mengerikan saat dirimu menjadi titik kebencian dan rasa dengki manusia. Itu sebabnya Sakura merasa sangat takut dengan manusia.

Tentu saja banyak manusia baik di dunia ini, namun tak sedikit pula manusia jahat yang hidup. Selama Sakura menjalani hidupnya, ia sadar akan satu hal. Bahwa banyak sekali manusia munafik yang hidup dengan kebencian, lalu berpura-pura baik, hingga kemudian melakukan kebencian kembali, dan itu sangat menakutkan.

Saat dirinya telah melakukan sebuah kesalahan, meskipun telah meminta maaf beribu kali, orang-orang tidak akan pernah lupa dengan kesalah itu, dan akan terus mengungkitnya kembali dikemudian hari.

Sakura sempat berpikir bahwa terkadang dia tidak ingin melakukan apapun karena terlalu lelah dengan kejamnya dunia. Dia ingin menghilang sejenak seolah-olah dia tidak pernah ada. Namun gadis itu kembali teringat jika banyak orang yang juga mendukungnya, menyayanginya, dan mencintai dirinya apa adanya.

Tapi, akan menjadi sebuah kebohongan jika dirinya berkata bahwa 'aku baik-baik saja', 'aku bisa mengatasinya', 'aku bisa melakukannya'. Ya, Sakura bisa melakukannya. Sakura adalah gadis yang tegar dan kuat. Namun dilain sisi dia juga pembohong yang handal. Suaranya memang terdengar baik-baik saja, wajahnya juga terlihat cantik dan manis, ia juga mampu tersenyum dan tertawa dengan lepas. Namun sekali lagi, ia adalah pembohong, karena pada kenyataannya terkadang dia juga merasa sakit, ada kalanya dia juga merasa lelah dan tidak baik-baik saja.

Meskipun begitu, ia akan menjalani hidupnya dengan bahagia, ia tidak akan goyah dengan mudah, tidak akan pernah sekalipun omong kosong orang tentangnya akan membuatnya jatuh dan tertekan. Sakura membangun standartnya sendiri, dia masuk kedalam kelasnya sendiri, menjadi gadis cantik yang sukses dan berkelas. Karena bagaimanapun juga, untuk menghadapi kehidupan yang penuh kepalsuan ini, setidaknya ia harus menjadi orang yang berkelas, berani, dan tak mudah dijatuhkan.

Sakura tidak pernah mengetahui hal apa yang akan terjadi esok hari. namun saat melihat kembali usaha dan perjuangannya sudah sejauh ini, ia tidak akan menyesal dan merasa sedih karena telah melangkahkan kaki hingga ketahap ini, karena Sakura tahu jika dia telah melakukan yang terbaik. Untuk itu dia berterimakasih kepada dirinya sendiri karena sudah begitu kuat sampai dititik ini.

Kleek

Sakura yang awalnya termenung di depan cermin kini menoleh ke arah sumber suara.

"Unnie, maafkan aku." Garam berjalan cepat dan beringsut duduk di depan Sakura. Mata sembab nya begitu jelas. Dia telah banyak menangis.

Anggota lainnya berjalan mendekat menuju Garam dan Sakura. Dan Sakura masih tidak tahu untuk apa Garam meminta maaf kepadanya.
"Kenapa kau meminta maaf?" Tanya Sakura.

Garam memandang Sakura dengan mata sembabnya. "Aku minta maaf unnie, aku bersumpah aku tidak pernah mengatakan hal yang buruk tentangmu. Foto itu bukan aku. Aku tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu."

Sakura mengelus pundak Garam yang telah jatuh beberapa saat lalu. Gadis itu terus menyeka air matanya. Ia memandang teman-temannya malu dengan berlinang air mata.
"Aku minta maaf, banyak berita buruk muncul karenaku tepat sebelum debut kita. Tapi aku bersumpah unnie, aku tidak pernah melakukan hal tersebut."

Only You: The Turth of LoveWhere stories live. Discover now