06.

127 17 2
                                    

Diantara bulan, lautan, dan jutaan galaxy yang hadir, Mingyu merasa bersyukur dan bahagia. Ia dapat berjalan dan bernafas di tempat yang sama, laki-laki itu merasa lega bahwa dirinya dapat bermimpi dibawah jutaan bintang yang sama sepertinya-Sakura. Gadis itu mengingatkannya mengenai bagaimana surga terasa dihidupanya. Ia mencintainya, hatinya dipenuhi dengan bunga sakura yang bermekaran. Mingyu tidak tahu pasti dari mana perasaan itu berasal, bahwa dirinya menempatkan seluruh perasaannya pada Sakura. Ia sangat yakin akan hal itu.

Ada perasaan luar biasa ketika Mingyu bertemu, bahkan bersama dengan Sakura. Perasaan ketika gadis itu menatap matanya, begitupun ketika ia menatap dalam menyelami mata Sakura. Ada getaran dalam dirinya yang membawanya masuk, membiusnya, dan membuatnya terpanah.

Mingyu menatap layar kameranya.  Kamera yang sama seperti milik Sakura. Ia melihat dengan senyum manis dan mata setengah bulan yang indah. Disana, gambar Sakura berada. Gadis dengan mata kucing dan senyum secerah cherry blossom tengah berpose di pinggir jalanan Jepang, di Kota Haneda. Dengan rambut sebahu dengan kaos putih polos. Terlihat imut seperti gadis Jepang pada umumnya.

Mingyu beralih ke potret yang lain masih dengan senyumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mingyu beralih ke potret yang lain masih dengan senyumnya. Ia sangat merindukan gadis nya, Mingyu membiarkan Sakura hidup dalam hatinya. Suara Sakura selalu terngiang saat gadis itu memanggil namanya, senyumnya, juga bagaimana Sakura menatap matanya, hal itu selalu membuatnya memikirkan tentang Sakura ketika matahari mulai menurunkan dirinya, menjelang malam di detik-detik waktunya untuk terlelap.

Ia kembali mengingat masa itu, masa dimana dirinya berada di Jepang. Masa dimana ia bertemu dengan Sakura dan sahabatnya Murashige Anna. Tentu saja pertemuan mereka tidak diketahui oleh orang lain, termasuk managernya sendiri.

"Mingyu-ya, kau belum tidur?" Ucap Wonwoo yang berada di ambang pintu kamarnya. Menatap Mingyu yang masih terduduk memandangi Camera.

Segera Mingyu mematikan Camera nya dan menyimpannya kedalam lemari khusus koleksi Camera. Ia pun berbalik dan menatap Wonwoo yang mulai berjalan masuk.

"Belum, ada apa?" Tanya Mingyu.

"Aku ingin meminjam carger, punyaku tiba-tiba menghilang."

"Ambillah diatas meja disana." Mingyu menunjuk ke arah meja di seberangnya, tepat disamping tempat tidurnya.

Wonwoo menganggukkan kepala mengerti dan berjalan menuju tempat yang Mingyu tujukan. Saat Wonwoo memegang handel pintu untuk keluar, tiba-tiba ia teringat sesuatu. "Mingyu-a, aku menemukan Coat perempuan di gantungan luar, apa itu milikmu? Aku bertanya pada Vernon dan Seung Chol hyung tapi mereka tidak merasa memilikinya." 

Mingyu menutup mata sekilas, betapa ceroboh dirinya-pikirnya. "Ah ya, itu milik Min Seok yang tertinggal di mobil, akan ku kembalikan nanti jika ada waktu, mungkin." Jawabnya berusaha menutup-nutupi denan dalih adik perempuannya.

Wonwoo menganggukkan kepala mengerti, "baiklah kalau begitu, Selamat malam."

Mingyu membalas ucapan Wonwoo hanya dengan anggukan disertai senyum. Ia menghela napas lega saat Wonwoo tidak berpikiran yang macam-macam. Apalagi ditengah-tengah gempuran per-ship-an netizen yang tidak ada habisnya.

Only You: The Turth of LoveWhere stories live. Discover now