4

13 0 0
                                    

Setelah Guru keluar kelas, Ketua kelas  langsung kedepan dan berdiri didepan papan tulis.

"Oke semuanya maaf gue ambil sedikit waktu kalian. Seperti yang tadi bg Renjun bilang. Senin depan itu 17 Agustusan dan bakalan ada lomba. Jadi gue mau langsung tanyain siapa-siapa aja yang bakal jadi perwakilan buat kelas kita" ucap Pedro selaku ketua kelas

Pedro mulai membagi papan tulis menjadi 3 kolom dimana setiap kolom itu ia tulis bagian pertama tarik tambang, lalu voli, dan terakhir basket.

"Oke untuk tarik tambang 5 orang mau siapa-siapa aja?" Tanya Pedro yang sudah menatap kearah teman-temannya.

"Gue" ucap 6 orang berbarengan. Terdiri dari 4 cowok dan 2 cewek.

"Karna lebih satu orang. Gue minta jordan Lo masuk untuk tim basket aja ya. Lo kan lumayan jago" ucap Pedro berusaha netral.

"Tapi power gue yang paling kuat di kelas ini. Gue harus ada ditarik tambang" ucap Jordan laki-laki bertubuh tinggi dan berotot itu

"Ya juga sih. Yaudah gimana kalo Alby, Lo mau gak kira-kira masuk tim basket?" Tanya Pedro.

"Yaudah deh sip. Gue bisa juga kok basket. Serahin ke gue" ucap Alby santai menatap kearah papan tulis.

"Ok. Mantap yang kayak gini. Oke untuk tarik tambang udah pas. Jadi untuk voli yang cewek 6 orang siapa aja?" Tanya Pedro.

"Gue" ucap 5 orang perempuan sambil mengacungkan tangan nya keatas. Pedro pun melihat bahwa baru ada 5 orang yang bersedia.

Pedro pun memutuskan untuk menuliskan 5 nama perempuan itu di papan tulis.

"Oke ini udah 5 orang. Kira-kira ada yang mau mengajukan diri gak buat ikutan. Tinggal satu aja lagi nih" ucap Pedro.

Terlihat semua orang hanya diam. Pedro sebenarnya sudah melihat kearah seseorang yang daritadi hanya sibuk memainkan ponselnya.

"Minji?" Panggil Pedro.

"Gue gak mau" ucap Minji telak

"Ayolah gabung. Lo kan jago main voli. Ya ya. Demi kelas ini. Masa Lo tega. Jangan alasan olimpiade ye. Olimpiade Lo udah beres sebelum waktu lomba Agustusan." Ucap Pedro sambil menatap galak kearah Minji.

Minji diam cukup lama.

"Ayolah. Kakak gak bisa main voli. Mungkin kalo bisa Kakak pasti ikut." Bujuk Minju.

Terlihat Minji berdiri dan mulai beranjak dari kursinya. Semua orang dikelas menatap kearahnya.

"Yaudah gue ikut."ucap Minji dan langsung keluar begitu saja dari kelas.

Pedro tersenyum dan menuliskan nama Minji disana.

"Gue harap kalian nanti maklum sama Minji. Dia bakal latih kalian ekstrim. Karna waktu SMP dia ketua tim voli. Gue yakin dibawah kendali dia kelas kita bakal menang" ucap Pedro sambil tersenyum ramah kesemua orang.

Yup. Pedro teman sekolah sewaktu SMP dengan Minju dan Minji walaupun tidak terlalu akrab. Jadi tidak heran ia mengetahui beberapa hal tentang keduanya.

"Oke kita lanjut untuk anggota basket kita butuh 5 orang. Kita tinggal butuh 3 orang lagi, Yang udah pasti gue sama Alby. Siapa kira-kira yang mau mengajukan diri?" Tanya Pedro

Dan akhirnya pembagian tim pun sudah selesai. Pedro meminta tolong kepada Minju selaku sekretaris untuk menuliskan nama-nama yang sudah dicatat dipapan tulis kedalam lembaran yang dititipkan anggota OSIS tadi.

Setelah selesai menuliskan nama-nama yang akan ikut. Pedro dan juga Minju jalan beriringan menuju ruangan osis untuk menentukan daftar itu.

"Ini bg daftar yang ikut lomba dikelas gue" ucap Pedro sambil menyerahkan kertas itu kepada Renjun yang sedang memakan nasi gorengnya.

Adik Kakak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang