Faldhita #20

678 100 43
                                    

Maria tengah membereskan perlengkapan kuliahnya tepat sesaat setelah sang dosen keluar kelas. Dengan teliti, dimasukkannya semua barang ke dalam tas selempang miliknya.

"Peri kecil, mau makan siang bareng?"

Maria, yang tengah berkonsentrasi penuh pada barang-barang miliknya terlonjak kaget saat mendapati Gio sudah ada di hadapannya. "Ya ampun, Gio. Kok ngagetin sih!?" protes Maria dengan mata terbelalak kesal.

Gio terkekeh. "Maaf kalau ngagetin. Gue cuma enggak mau keduluan saja ngajak lo makan siang bareng." Gio tersenyum manis ke arah Maria.

Maria diam seraya memainkan tali tas selempangnya. Berpikir. Bareng Gio enggak, ya? Tapi nanti Fal gimana? Tapi ... kayaknya mood Fal lagi jelek deh. Maria menoleh ke arah belakang, di mana terdapat bangku, yang biasa di tempati Fal. "Eh kok hilang?" tanya gadis itu pada diri sendiri saat tak mendapati sosok Fal.

Belum sempat Maria mencari keberadaan Fal, sebuah tangan merebut paksa tas selempang milik gadis mungil itu. "Kalau kamu mau tas kamu beserta isinya, ikut saya!!!" Sebuah suara bernada tegas dan datar mengiringi berpindah tangannya tas milik Maria.

"Eh ...," Maria menatap bingung ke arah Fal, yang berjalan menjauh dengan tas miliknya sebagai sandera. "Ih , Fal ... jangan culik tas aku dong!!!" protesnya seraya bangkit dari duduknya. Menoleh ke arah Gio. "Maaf ya, Yo, kita enggak bisa makan siang bareng, aku harus menyelamatkan dulu tas kesayanganku itu. Kasihan dia diculik."

Gio tersenyum seraya menggangguk kecil. Berusaha memaklumi walaupun sedikit rasa kecewa timbul karena pergerakannya terlalu lambat. "Ya sudah, sana kejar penculiknya. Kalau Lo butuh bantuan, cari gue saja di kantin."

Maria mengangguk dan bergegas pergi meninggalkan Gio. Mencari keberadaan Fal, yang sudah hilang di tengah padatnya koridor kampus.

Gio tersenyum lagi. "Menarik. Perjuangan gue sepertinya tidak semulus bayangan gue selama ini."

...

"Peri kecil, mau makan siang bareng?"

Fal refleks menoleh saat mendengar suara seorang pria. Kedua matanya menajam. Memperhatikan dengan lekat interaksi sepasang manusia di hadapannya.

Dengan sedikit kasar, Fal memasukkan sisa barangnya ke dalam ransel dan bangkit. Tangan kanannya terulur ke arah tas milik Maria, yang tengah menoleh ke arah tempatnya semula duduk. "Kalau kamu mau tas kamu beserta isinya, ikut saya!!!" ujarnya dengan nada tegas dan datar. Menatap sekilas ke arah pemuda di hadapan Maria sebelum akhirnya berlalu dengan cepat meninggalkan kelas.

...

Fal memelankan laju langkahnya setelah merasa cukup jauh dari kelas. Gadis itu berhenti dan berdiri bersandar pada salah satu tiang penyangga koridor. Menunggu pemilik tas hasil culikannya.

...

"Fal ih. Ngapain sih nyulik tas aku? Balikin sini?!!"

Fal, yang tengah membalas pesan dari Abey, mengangkat wajah dan menatap datar ke arah Maria. Tanpa bicara, disodorkannya tas milik Maria. "Ngapain nyusul saya? Bukannya tadi kamu mau makan siang bareng dengan cowok itu?"

Maria memajukan sedikit bibirnya. Kesal. "Gimana sih? Kan, Fal nyulik tas aku, ya, aku susulin dong."

Fal tersenyum sinis. "Oh, jadi kamu nyusul saya karena tas ini dan ancaman saya, ya!? Kalau saya tidak culik tas kamu, berarti kamu jadi makan siang dengan cowok itu. Oke. Paham saya," ujarnya. Kembali tersenyum sinis dan pergi begitu saja dari hadapan Maria.

FaldhitaWhere stories live. Discover now