Reason

9.4K 1K 56
                                    

“Jangan bermimpi!” Umpat Jaemin membuat Jeno mengulum seringai.

“Hm, sayang sekali.” Gumam Jeno memandangi lembaran surat di tangannya.

Kakinya melangkah perlahan dan seduktif membuat Jaemin merinding, pria itu ikut mundur secara perlahan, takut dengan Jeno yang terlihat mengintimidasi.

“Padahal aku ingin kau mendengar kau membaca bagaimana saat kita pertama kali bertemu, mungkin saja kau lupa...” ujar Jeno.

“Hari itu, pertama kali Jaemin menyapaku dengan senyum cerah, aku bahkan masih ingat, dia mengenakan kaos putih bergambar Winnie the Pooh, dan celana jeans, dengan rambut coklatnya...” Jeno bercerita membuat Jaemin memutar kilas balik pertama kali ia bertemu Jeno.

Pria yang pagi itu tampak culun dan tak memikat. Lalu dengan tingkahnya yang polos dan sok penakut, terlihat seperti introver.

“Hentikan!” Pinta Jaemin lirih

“Lalu, saat kau pertama kali mengajakku berkenalan, hingga aku tahu siapa namamu. Nakamoto Jaemin.”

“Diam!” Sentak Jaemin, tubuhnya menggigil bagaimana Jeno menceritakan setiap surat yang di kirim Jen.

Akhirnya, Jaemin sadar. Sosok yang di ceritakan Jen dalam suratnya adalah dirinya. Dan lagu-lagu romantis yang Jen ingin sampaikan pada pujaan hatinya, adalah dia.

Dari membaca semua surat yang Jen kirimkan, Jaemin menangkap bahwa pria itu adalah sosok yang hangat dan teduh. Pria itu juga penuh kelembutan dan romantis serta penyayang. Namun siapa sangka, bahwa itu ternyata tipuan.

Jeno dan Jen, adalah orang yang berbeda.

“Selamat Kamis malam semua, selamat mendengar Dream the Radio, dengan saya di sini, Beomgyu sebagai penyiar baru, mengisi slot Kamis malam untuk pendengar 98.7FM, Dream The Radio”

Baik Jeno dan Jaemin menoleh saat mendengar suara pembuka radio. Jaemin bisa melihat komputer Jeno menunjukkan ruang siaran yang biasa ia tempati untuk siaran, telah di tempati oleh sosok lain.

Bahkan Jeno menyadap kamera tempatnya bekerja. 24/7 Jeno tahu segala aktivitasnya. Bukankah pria itu sangat menyeramkan?

“Para pendengar pasti bertanya-tanya mengapa ada pergantian DJ secara mendadak, kan?” Beomgyu melempar tanya.

Tiba-tiba saja, alunan musik sedih mengalun di sela siaran.

“Ada berita tidak mengenakkan yang kami terima, bahwa Nana, DJ 98.7FM di kabarkan menghilang sejak beberapa hari yang lalu. Sampai kini, Nana belum juga di temukan...”

“Tidak!” Lirih Jaemin menggeleng.

Sementara Jeno mengulum seringai bangga mendengar siaran malam ini.

“Kami berharap, siapa pun yang melihat sosok Nana, bisa mengirim informasi ke 98.7FM.” Tutur Beomgyu.

“Bagaimana ini?” Tanya Jeno menoleh ke arah Jaemin dengan seringai yang tak luntur, menghiasi wajah tampannya. “Berita kehilanganmu sudah tersebar.” Lanjutnya.

“Kau bajingan, Jeno! Kau jahat! Kembalikan aku ke keluargaku, Brengsek!” Maki Jaemin memukuli dada bidang pria itu.

Jeno hanya menatapi Jaemin yang meronta seperti kesurupan, dia biarkan Jaemin terus memukulinya, hingga akhirnya tubuhnya merosot dan dia menangis sesenggukan di lantai.

“Aku ingin pulang.” Isak Jaemin.

“Baiklah, mari kita lihat pesan yang masuk malam ini. Pesan pertama dari Jen...” Ujar Beomgyu membuat tangis Jaemin berhenti, pria itu sontak mendongak ke arah Jeno yang melemparkan tatapan menantang dengan satu alis terangkat naik.

98,7FM [NOMIN]✓Where stories live. Discover now