26. One night in Braga

12.1K 1K 1K
                                    

Kegiatan Unicef berkunjung ke Panti Asuhan Tambatan Hati terasa begitu menyenangkan berbeda dari yang biasa di lakukan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Kegiatan Unicef berkunjung ke Panti Asuhan Tambatan Hati terasa begitu menyenangkan berbeda dari yang biasa di lakukan. Seluruh tim serentak memakai kaos biru khas Unicef sebagai lambang kegiatan hari ini.

Banyak sekali kegiatan di luar yang sudah di rencanakan namun berjalan begitu lancar. Siapa sangka kedatangan Alanna membawa angin positif yang sehingga membuat seluruh tim turut senang akan kegiatan mendadak dan menyenangkan yang perempuan itu ajukan dan lakukan. Arsen mendapatkan pujian hangat dan acungan jempol sebab antusias besar istrinya yang sangat tidak di sangka. Tidak salah ia mengajak istrinya ikut berpartisipasi dalam kegiatan penting dan berharga ini.

Berkeliling kota Bandung sambil menikmati Chocolate muffin dan bingkisan makanan ringan dari Alanna, duduk di kendaraan bus yang sudah di sediakan khusus oleh komunitas Unicef. Senyum dan tawa bahagia 100 anak panti sungguh terlihat menawan. Mereka menikmati kue dengan tenang. Alanna bisa merasakan kebahagiaan mereka yang begitu cepat tersalur di hati.

"Senang, nggak?" tanya Alanna pada salah satu anak kecil berusia 5 tahun yang duduk di pangkuannya.

Anak kecil itu mengangguk semangat dengan tangan kanan menggenggam kue coklat muffin. "Senang banget!"

"Cita-cita kamu kalau udah besar nanti mau jadi apa?" Alanna bertanya penasaran. Dari nada bicara perempuan itu dengan cepat mengimbangi gaya nada bicara anak kecil.

Anak kecil itu memanyunkan bibir sembari berpikir. "Mau jadi... Pilot!"

Sementara Arsen yang duduk di kursi depan samping tak jauh dari tempat Alanna duduk tersenyum tipis. Tak ingin menyia-nyiakan momen, ia mengangkat kamera mengambil gambar sang istri yang sedang berbincang lucu bersama anak kecil.

Selama kegiatan berlangsung Arsen tidak pernah melewatkan semua momen dengan cara memotret menggunakan kamera pribadi yang ia selalu ia bawa ketika berlibur. Entah sudah berapa momen yang ia abadikan di kamera. Terlebih lagi foto sang istri yang selalu membuat fokusnya teralihkan begitu cepat.

"Semangatnya istri kamu gak ada habisnya, ya. Sampai anak-anak panti jadi cepat akrab semua, loh." ucap seorang wanita paruh baya yang bernama Ibu Ike—duduk di kursi samping kiri Arsen.

Arsen tersenyum tipis. "Terima kasih, Bu. Alanna memang suka anak kecil, jadi dia tau gimana caranya mengambil hati anak kecil supaya bisa cepat akrab sama dia."

"Memang kebanyakan kami kalangan perempuan suka sekali sama kecil. Lelaki pun juga begitu. Seperti kamu di agenda tahun lalu sampai bisa bikin anak kecil yang khususnya perempuan dekat-dekat sampai mereka salah tingkah sendiri liat kamu." goda wanita paruh baya itu pada Arsen.

Arsen terkekeh kecil mendengarnya. "Setidaknya bisa bikin mereka bahagia itu suatu kebahagiaan besar buat saya."

Ibu Ike manggut-manggut setuju seraya tersenyum hangat. "Iya. Melihat lebar dan bahagianya senyum mereka itu rasanya tenang sekali. Ibu sangat bersyukur ikut serta menjadi relawan di komunitas Unicef ini. Dan Ibu juga senang bisa liat kamu kembali ke komunitas setelah beberapa tahun menyelesaikan kuliah di Harvard. Selamat datang kembali, ya, Nak."

ARSENALANNAOnde histórias criam vida. Descubra agora