ARSENALANNA : Every Second of life, I Love You by bilasalmon | Bagian ke-2 atau Sekuel dari Novel ARSENIO
Usai menyelesaikan pendidikan sarjana, Arsen menepati janji yang telah dia putuskan 4 tahun lalu ketika duduk di bangku SMA, yaitu membahagiaka...
Akan segera hadir Official Merchandise Parfume Aces.stuff part of Ascencio💋
— MARET 2023 — SOON!
Jangan lupa pantengin instagram @bilasalmon dan @ascenciogang untuk informasi mengenai merch nya ya😉🤍
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Malam cukup panjang karena Arsen harus memenuhi banyak keinginan istrinya. Untung saja Alanna tidak terlalu rewel seperti biasanya. Setelah berbelanja keperluan rumah dan dapur, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan sudah sampai di rumah. Barang belanja yang mereka beli cukup banyak karena mereka juga sekalian belanja bulanan dengan alasan supaya tidak terlalu sering keluar rumah selain bekerja nantinya.
Usai merapikan seluruh belanjaan di tempat masing-masing, pasangan suami istri itu bersegera untuk membersihkan diri sebelum tidur. Energi mereka cukup terkuras untuk hari ini, jadi mereka putuskan untuk tidur lebih awal.
Terlihat Alanna sedang memijat ringan lehernya. Sepertinya ia sedang kelelahan. Arsen yang baru saja keluar dari kamar mandi menggosok rambut itu langsung tersadar dan segera menghampiri perempuan itu.
Arsen menuntun Alanna untuk duduk di sofa. "Duduk sini."
Tangan kekar Arsen sangat kuat. Sangat terasa ketika ia memijat perlahan leher dan pundak Alanna. Alanna sedikit mendesis, padahal pijatan Arsen sangat pelan dan tidak terlalu kencang.
"Pijatan kamu enak." Alanna memuji.
"Udah enakan?" tanya Arsen.
Alanna mengangguk. Ia sedikit memundurkan posisi duduk, lalu di sandarkan tubuhnya di dada bidang Arsen. Posisinya saat ini Arsen sedang memeluk Alanna dari belakang.
"Arsen," Alanna memanggil.
"Ya?" Arsen merespons.
"Kamu yakin nggak lukisan aku itu bisa menarik perhatian dan mendapatkan komentar positif dari pengunjung?"
Nada bicara Alanna terdengar cemas. Rasa percaya dirinya sedikit menurun. Sebuah tanda besar bagi Arsen untuk meningkatkan rasa percaya diri istrinya itu kembali seperti semula.
