23// Between

298 21 1
                                    

"Istri lo kemana Bar?"

"Depan, beli cemilan"

"Gak lu temenin?"

"Gak"

"Dasar tolol!" Matthew mendorong kepala Bara sampai Bara terdorong ke sofa.

"Kenapa sih?" Tanya Bara sensi. Matthew memegangi dahinya yang tiba-tiba pusing oleh sikap Bara.

"Ref, jelasin Ref" teriak Matthew kepada Orang yang dipanggilnya 'Ref' tadi.

"Males, dia lagi gila hari ini" sahut Refi. Fyi, Matt dan Refi ada dirumah Bara. Mereka berdua itu bisa dibilang bro nya Bara. Yang awalnya tinggal di Indonesia, tapi dipaksa sama Bara untuk pindah tugas di NY alasan bantuin dia di kantor pusat, padahal Bara sendiri malah di Indonesia.

"Lo yang gila" protes Bara. Refi berjalan mendekati Bara, lalu dia menempelkan tangannya yang kanan di dahi Bara, lalu tangannya yang kiri di tempelkannya di pantat nya.

"Sama suhunya" kata Refi. Bara mengerjapkan matanya bingung dengan ucapan Refi, saat dia tau bahwa maksud Refi adalah suhu badannya sama dengan suhu pantat nya, Bara berdiri tegak dan langung memiting kepala Refi.

"Bar! Bar! Lepas Bar! Sakit idiot!" Kata Refi tidak jelas. Baaa semakin gencar memiting kepala sahabatnya itu, tangan Refi menganggapai-gapai Matthew. Saat Matthew akan menolong, Bara melotot dan membentuk garis di lehernya dengan satu tangannya.

Matthew langsung kembali ke tempat duduknya, lalu berkata kepada Refi yang melotot saat melihat Matthew tidak jadi menolongnya, "Bos besar melarang Ref. Jadi Fighting!" Matt memberikan semanhat kepada sahabatnya.yang saat ini diambang maut.

Refi memyikutkan sikunya ke perut Bara, yang membuat Bara langsung melepaskan kepala.Refi, dan berbalik Refi yang memiting kepala Bara, "Lepas Ref!" Teriak Bara tidak terima.

"Ogah!" Balas Refi, dia ingin balas dendam oleh Bara.

"Gue pecat lu!" Ancam Bara. Refi mendengus geli, lalu semakin kuat memiting Bara.

"Gaya lu,.gak inget apa yang ngurus perusahaan pas lo di Indo siapa? Yang lo seret-seret ke NY siapa!" Balas Refi, Bara tertawa. Dia baru ingat kalau dirinya yang menyeret paksa sahabatnya itu untuk berada di NY selagi dia berada di Indonesia.

Tiba-tiba pintu terbuka dan tampaklah Ara membawa plastik belanjaan yang banyak, Ara mengalihkan pandangannya dan melihat suaminya sedang,disiksa oleh siap itu dia tidak tau. Ara berjalan ke arah dapur sambil membawa plastik belanjaannya, tanpa memperduliakn orang-orang itu. Pandaagan Bara mengikuti langkah ARA yang mengacuhkannya.

Refi tertawa saat melihat raut wajah Bara yang menurutnya konyol itu, "haha istri lo sendiri gak perduli!"

"Bar, banyak sabar ya" Matthew menepuk-nepuk kepala Bara. Bara menggeleng-gelengkan kepalanya, menyingkirkan tangan Matthew yang di kepalanya.

"Kalau kalian udah selesai! Ini ada makanan!" Teriak Ara dari arah dapur. Bara tersenyum, lalu dia menginjak kaki Refi dengan kuat sehingga Refi melepaskan pitingan nya.

Bara berjalan ke sofa dan duduk di sofa itu, dia menyandarkan badannya. Begitu juga Refi dan Matt.
"Bawa kesini ra!" Teriak Bara kepada Ara. Sedangkan Ara, gadis itu mendengus, dia kira hanya saat Bara bersama Kiana saja dia dijadikan babu. Ternyata saat ada teman-temannya yang lain juga begitu.

"Ogah! Ambil sendiri pemalas!" Teriak Ara membalas. Ara melaniutkan kegiatannya menyusun bahan makanan yang dibeli nya tadi. Dan meletakkan beberapa coke milik Bara, dan juga minuman Caramel miliknya. Tiba-tiba ada seseorang yang menyalakan keran. Ara mengalihkan pandangannya, dan melihat,seorang laki-laki seumuran Bara yang bertubuh tegap, yang memiliki sedikit kumis tipis, rambutnya berwarna dark chocolate, tapi matanya berwarna coklat bening. Dan dihiasi oleh alis yang tebal dan bibir nya yang tipis. Sungguh membuat Ara iri.

My Idiot DollWhere stories live. Discover now