11// Bertemu dengan masalalu

256 22 4
                                    

Update dua sekalugus gak masalah kan?
Aku asal.kasih judul sebenernya. Tapi baca aja deh, vote juga yaaa, terimakasih.

***
Bara Pov

"Bar ambilin minum, haus" Ara menepuk-nepuk lehernya, huh dasar kalau bukan karna dia lagi repot pake baju gitu. Mana mau dah aku ngambilin Annabele minum.

"Bar minum Bar, aussss" Ara kembali merengek lagi. AStagaa. Yasudahlah terpaksa aku harus mengambilkan minuman untuknya,

"Nih" kataku dan memberikannya minum, dia langsung mengahabiskannya tanpa mengucapkan terimakasih atau apapun itu.

"Bar, ini lagu apa?" tanya Ara saat live music yang disewa oleh keluargaku menyanyikan sebuah lagu. Aku menoleh ke arah Ara dan menjawab

"See You Again nya Charlie Puth, kamu gak tau apa?" tanyaku kepada Ara, dia menggeleng. Aku menghembuskan nafas panjang,

"Astaga, astga, astgaa" Ara selalu menggumamkan kata astaga, aduh Ara itu hanya penyanyi biasa bukan Adam Levine yang memberikan kejutan kepadamu seperti saat di video klip lagu Sugar nya.

"Bar,bar, bar" nah sekarang dia malah menggumamkan namaku, aku menoleh kearahnya dan di sedang terpaku melihat ke suatu titik. Mataku mengikuti arah pandangan Ara. Dan aku sedang melihat seorang gadis yang sedang menyanyikan lagu itu, tatapan matanya. Aku merasa de javu

"Bar" tangan Ara melambai di depan wajahku, aku langsung tersadar kalau aku sedang menatap lurus ke arah gadis itu. Aku menolehkan kepalaku ke arah Ara yang sedang tersenyum sumringah

"Bar kesana yuk, datangin cewek itu" Ara sudah menarikku ku, aku hanya diam karna aku tidak tau harus apa. Kenapa harus bertemu dnegnnya? Kenapa dunia begitu sempit? Seharusnya aku bisa memperkirakan kemungkinan-kemungkinan aku bertemu dengannya lagi. Aku sehausnya sudah bisa memperkirakan apa yang akan terjadi dengan diriku kalau kau bertemu dengannya lagi.

"Ann" Ara mengajakku duduk di salah satu meja yang tidak ada yang mendudukinya. Lalu dia memanggil gadis yang tadi bernyanyi itu, Aku menatap lurus, tidak berani menatap mata gadis itu.

"Hai" kata gadis itu menyapa Ara setelah dia selesai bernyanyi. Kenapa bisa Ara mengenalnya? Kenapa bisa dia datang? Kenapa bisaaaaaaaa

"Hai, long time no see Ann, kok kamu bisa nyanyi disini?" kata Ara, Ara menarikku dan aku langsung terpaku. Dia sangat berubah, tidak seperti lima tahun yang lalu. Dia semakin dewasa,

"Aku hanya menyumbangkan lagu untuk sahabat lama, apa kau tidak terkesan dengan kejutanku Ara?"

"Tentu saja aku terpukau, oh iya Ann ini Bara, dengan terpaksa di kuakui suami. Bar ini Kiana sahabat aku waktu SMA" kata Ara memperkenalkan kami. ANNA tersenyum lebar kearahku, "Kiana" katanya aku terdiam, kenpa dia bisa tersenyum selebar itu? Apa dia sudah melupakanku? Kenapa aku tidak bisa melupakannnya?

"Bar, diajakin salaman tu" Ara mngguncang badanku, aku langsung tersadar dan meraih tangannya,

"Ba-bara" jawabku terbata. Sentuhan tangannya sungguh masih seperti dulu. Hangat, kesan pertamaku.

"Nice to meet you" kata Kiana.

"Nice to meet you to" aku membalasnya dengan senyum yang kupaksakan mengembang lebar. Dia saja bisa tersneyum rilex seperti itu, kenapa aku tidak bisa?

"Um Bar, Kiana aku pamit dulu ya, panggilan alam" Ara terkekeh saat menyebutkan panggilan alam, aku berdoa semga saja dengan gaun yang mengembang lebar seperti itu dia tidak terjatuh di kamar mandi.

"Hai Bar, long time no see" Kiana mengagetkan ku, aku menoleh kearahnya. Dia tersenyum kecil

"Iya" jawabku.

My Idiot DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang