BAB 23. Candy

154 21 4
                                    

Assalamualaikum guys! Bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya💙

Semoga kalian suka bab ini💙🔥

Happy Reading 💙


🎸

Suasana makan malam saat ini terasa cukup canggung, terlebih adanya Nindi yang baru saja datang dan langsung bergabung untuk makan malam. Keola sedari tadi hanya diam dengan tenang dan Bundanya Ilham pun tidak berkomentar apapun meski terkadang menanyakan sesuatu hal untuk sekedar mengurangi rasa canggung yang teramat terasa ini.

Aku sedari tadi melirik ke arah Ilham yang sedang sibuk makan tanpa repot-repot menjelaskan apapun atau paling tidak laki-laki itu sadar bahwa masih ada anak gadis orang yang terdampar di ruang makan yang teramat hening ini.

Mengharapkan Ilham peka seperti mengharapkan pria itu berubah menjadi Iqbaal Ramadhan atau yang paling jauh berubah menjadi Jaemin NCT. Sangat-sangat mustahil!

“Mahala sama Ilham sekarang masih temenan atau udah ... Ehem! Pacaran?” Pertanyaan yang dilontarkan ibunda Ilham ini sungguh membuatku keselek saking terkejutnya. Entah pertanyaan itu adalah sebuah godaan atau justru sindiran secara halus karena aku mau-maunya diajak ke rumah laki-laki yang sudah memiliki tunangan.

“Kayaknya sih udah official sih Bund. Emang Bunda gak merhatiin si Ilham yang akhir-akhir ini lebih banyak senyum ketimbang ngambek?” Suara milik Keola lebih dulu terdengar lalu setelahnya Nindi menanggapi ucapan Keola.

“A Ilham mah udah sering senyum-senyum sendiri, dia kan tingkahnya selalu ajaib.” Nindi berujar dengan cuek dan kembali fokus pada makanannya.

“Soon, Bund. Doain aja semoga Mahala mau sama AA,” sahut Ilham membuat aku lagi-lagi kembali tersedak makanan.

Ilham panik seketika dan menyodorkan air minum milik pria itu kepadaku. Rasa-rasanya tengkuk milikku seperti sedang diurut dan bahkan kini aku dapat merasakan tangan besar yang sudah berpindah menjadi mengelus punggung tubuhku.

“Kamu kalau ngomong jangan frontal gitu dong, Ham! Kasian Mahalanya!” omel ibunda Ilham. Membuatku mendongak ke atas untuk melihat wajah pria itu ketika lagi di marahin dan ... Oh! Kenapa bikin aku ngakak!

🎸

Kemarin sebelum pulang dari rumah Ilham, tiba-tiba Nindi dan Keola memintaku untuk ikut bersama mereka. Katanya ada yang mau dibicarakan, meski jujur dalam hatiku aku benar-benar takut disidang. Seandainya aku tahu Ilham sudah bertunangan, mana mungkin aku mau diajak pergi dengan pria itu.

Prinsipku, selama dia jomlo aku akan tetap suka dengan orang itu, namun sebaliknya jika orang itu sudah berpawang, aku lebih memilih mundur secara perlahan.

Namun, sayangnya segala pradugaku mengenai Keola akan melabrak atau paling jauh menuduhku menjadi pelakor itu justru hilang entah hilang ke mana. Alih-alih mengajak bertengkar ini justru mengajakku untuk melihat video absurd dari ponsel Keola yang isinya Ilham sedang cosplay menjadi model yang gayanya gak banget.

Gara-gara video itu aku sontak tertawa keras dan sampai tidak sadar jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Hingga akhirnya beberapa jam tertawa bersama Keola dan Nindi. Kedua perempuan itu akhirnya mengatakan sesuatu kepadaku.

Kata Ilham Where stories live. Discover now