02 - The Name's Toji

229 17 5
                                    

"Siapa... Kau...?" Ringisnya kesakitan ketika melihat pemuda itu turut jatuh ke bawah, mengejar dirinya.

_______

_______

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Bruk!

Pemuda itu mendaratkan lututnya dengan sempurna di atas ubin marmer yang sudah dipenuhi darah Fumiko. Sebuah cacing seukuran balita empat tahun menggeliat menuju pundaknya, dengan fitur wajah layaknya janin yang masih belum sepenuhnya terbentuk. Kondisi mata tertutup dan bengkak disertai bibir yang sedikit tersenyum menghiasi kepala sang cacing.

Menggelikan.

"Toji Zenin, tetapi lebih baik jika Zeninnya dibuang," balasnya sembari berjalan pelan, menggeret mata katana yang mencium ubin.

Trang–

Tatapan pemuda itu teramat mengerikan, seakan menyimpan dendam yang begitu dalam.

Drrrk.

"Fumiko Kamo,"

"Kau tidak kuat sama sekali..."

"Bagaimana bisa perempuan sepertimu dikatakan sebagai penyihir jujutsu tingkat semi satu?"

"Sebuah penghinaan bagiku," ujar Toji.

Bunyi percikan terdengar jelas ketika pemuda berdarah dingin itu berjalan dan menginjak lantai yang dipenuhi dengan tumpah ruah cairan merah pekat berbau besi.

Ia kemudian menyeringai dan mencengkram dagu Fumiko dengan tangan kirinya. Ia mendekatkan wajahnya untuk mengeksaminasi dengan teliti setiap jengkal petunjuk mengenai teknik terkutuk milik keturunan Kamo yang satu ini.

"Tch. Membosankan."

"...Apakah semua keturunan klanmu punya teknik terkutuk yang sama?"

"Manipulasi darah?"

"Heh. Pasaran..."

"Yah, walaupun begitu, sebaiknya kau langsung kubunuh saja ya?"

"Lagipula aku tidak mau mengambil resiko dan membuang-buang waktu."

Fumiko menepis secara paksa telapak tangan milik pemuda itu. Ia terlihat secara sengaja mengeluarkan lebih banyak darah hingga membanjiri ubin di sekitar. Mata kiri gadis itu masih membelalak secara paksa, torehan bersilang berwarna merah kirmizi belum pudar dari sekitar netranya.

Toji menatap rendah Fumiko yang baginya tidak berdaya. Ia lantas mengepalkan tinju dan memukul wajah gadis itu tanpa ampun.

Aksinya diselingi tawa remeh, lalu ia mengangkat kerah baju gadis itu–membuatnya terangkat ke atas. Dengan satu pukulan di perut, pemuda itu berhasil menjadikan Fumiko sebuah alat konstruksi untuk menghancurkan beton. Ia menghempaskan gadis itu tanpa ampun, diikuti dengan kejaran yang sangat gesit.

Finding 𝐈𝐊𝐈𝐆𝐀𝐈 | Toji ZeninWhere stories live. Discover now