01 - Encounter

423 18 2
                                    

________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

________________________________

Pemuda itu aneh, gesit, dan mematikan. Ia mampu membuat teror dan kengerian bagi sekitarnya.

_________________________________

Tidak ada yang aneh. Gadis itu menjalankan kesehariannya sebagai seorang penyihir jujutsu dengan sangat telaten. Walaupun belum menyandang gelar penyihir tingkat khusus, ketangguhan Fumiko dalam membereskan masalah kutukan sebetulnya tidak perlu diragukan.

Tentu, untuk mencapai tahap dan terus melanjutkan sampai saat ini diperlukan sebuah pengorbanan yang besar.

Kehilangan masa muda.

Kurangnya interaksi dengan rekan sebaya.

Perasaan yang tidak jarang harus selalu dikesampingkan.

Sebuah prestise yang harus dijaga.

Tubuh yang bisa cacat kapan saja.

Layaknya penyihir lain, Fumiko akan dengan senang hati menerima misi yang diberikan atasannya. Pertama, imbalan yang dihasilkan bukanlah main-main. Tidak heran lagi jikalau hampir semua penyihir jujutsu merupakan kalangan kelas atas dalam segi finansial. Kedua, tuntutan dan tradisi klan sebagai sebuah keluarga penyihir. Ketiga, dan yang paling esensial bagi Fumiko, hal ini menyangkut perlindungan.

Melindungi yang lebih lemah.

Menghabisi yang merupakan inang.

Mendukung yang merupakan rekan.

Seperti biasa, gadis itu mengikat rambut hitam panjangnya yang tergerai dengan pita merah, lalu meraih jubah dan senjata beserta anak panahnya dalam tas. Fumiko akan menarik dan menghembuskan napas setidaknya tiga kali sebelum menjalankan sebuah misi.

•••

Populasi manusia di Tokyo memang pantas dianggap paling banyak ketimbang daerah-daerah lainnya. Tentu saja hal ini tidak lagi mengherankan apabila mengingat Tokyo sebagai pusat sekaligus ibu kota. Oleh sebab ini, tidak jarang para penyihir akan diperintahkan untuk terjun langsung ke lapangan untuk membasmi para kutukan.

Roh kutukan.

Adalah entitas yang dipercaya muncul dari energi negatif yang dibawa manusia. Entah itu rasa takut, dendam, iri hati, angkuh, sombong, kebencian, kemalasan, ketamakan, dan ribuan kutuk yang tertanam dalam diri manusia. Kumpulan energi negatif tersebut kemudian melebur menjadi kesatuan tertentu dan termanifestasilah mereka.

Populasi manusia meningkat, begitupun populasi dan ketahanan kutukan akan meningkat. Itu hukumnya.

Roh kutukan akan lebih mudah dilacak ketika matahari sudah membenamkan diri. Di satu sisi, hal ini akan mempermudah pekerjaan. Disaat yang bersamaan, dapat juga mempersulit. Tanpa dampingan surya, tentu saja gedung-gedung menjadi gelap.

Finding 𝐈𝐊𝐈𝐆𝐀𝐈 | Toji ZeninWhere stories live. Discover now