32. Dijemput Ayang Ke-4

278 31 11
                                    






" Kau terlihat kesal? Ada apa?" Tanyaku tepat dibelakangnya.

Orang yang kuajak bicara itu sontak menoleh padaku terkejut bukan main.

" Kau!
Siapa kau?!💢" Serunya marah sampai berdiri dari duduknya.

" Aku? Bagaimana denganmu siapa namamu?" Tanyaku balik tanpa menjawabnya.

" Ha?!💢
Harusnya kau yang menjawab, dan lagi bagaimana bisa kau berada disini.
Aku belum pernah melihatmu sekalipun disini, kau siapa?!" Serunya marah

" Aku tidak tahu. Aku tiba-tiba terbangun ditempat ini." Jawabku tak berniat menjelaskan.

Karena keributan yang dia buat beberapa orang sepertinya mulai datang mendekat kearah kami.

" Hm.. Ayo ikut dulu." Ajakku dan langsung menarik tangannya berlari meninggalkan tempat ini.

" Kau!💢💢
Lepa-!” serunya terpotong.

' Kuat sekali!
Aku tidak bisa melepasnya!'




Setelah membawanya keluar cukup jauh aku mulai melepaskan tangannya.

Aku membawanya ke taman yang cukup sepi dan duduk disalah satu bangkunya menikmati pemandangan ini dan suasana angin malam yang menyejukkan.

Zraak!

Tangannya yang semula berada di genggaman tanganku kini beralih ke leherku dan mencekik ku kencang.

" Sebenarnya apa yang sedang kau coba untuk lakukan!" Tekannya dengan aura membunuh.

Cengkeraman nya dileher ku semakin kencang dan kuat, sepertinya dia menggunakan kemampuan Awakened nya.

" Entahlah. Aku hanya berpikir sepertinya kau juga ingin keluar dari tempat itu...
meski hanya sebentar."

Dia sedikit tercekat saat mendengar ku, terlebih lagi saat dia menyadari aku yang kini tengah menutup mataku sambil tersenyum tenang dan kembali melanjutkan kalimat ku.

" Rasanya lebih baik kan..
Diluar sini.."

Entah apa yang mempengaruhi pikiran nya tiba-tiba saja tangannya tergerak untuk melepaskan cengkraman kuatnya dari leherku.

" Akan ku bunuh kau jika bersikap mencurigakan." Ujarnya yang kemudian juga ikut duduk dibangku yang sama denganmu meski dengan jarak yang cukup jauh.

" Kupikir aku sudah cukup mencurigakan sekarang." Balasku sambil terkekeh kecil.

Dia tidak membalas ucapanku tapi wajahnya terlihat sangat kesal meskipun setelahnya dia mulai menyender dibangku dan membuat dirinya sendiri merasa nyaman.

" Kau terluka?
Kenapa?"  Tanyaku sambil menelengkan kepalaku yang sedang menyender dibangku ini kearah nya.

" Bukan urusanmu." Balasnya sambil mengalihkan pandangannya dariku.

" Pasti sakit sekali..." Gumamku yang membuat dia sedikit tercekat saat tak sengaja mendengar nya.

Fuh..

" !!!
Apa yang kau lakukan?!!💢💢💢💢" Serunya terkejut dan marah saat aku tiba-tiba mendekat dan meniup kecil lebam yang ada di pelipisnya.

Aku tidak memperdulikan nya dan malah mengusap lukanya pelan.

" Kau sudah berjuang sangat keras, ya." Ucapku lembut sambil menatap nya teduh.

"Apa yan-"

" Terimakasih, karena sudah berjuang sampai sekarang.
Aku harap luka dan rasa sakit mu bisa segera menghilang." Ujarku yang membuat matanya membulat dan tubuhnya terdiam membeku.

Anything For U.    EleceedXFemale Reader(On Going)Where stories live. Discover now