8. Hmm...( '・ω・)

312 46 16
                                    








*Dirumah Jiwoo.

" Kaiden kami pulang !" seru Jiwoo semangat.

Sedangkan aku hanya nyelonong masuk dan tiduran di sofa ruang tamu karena terlalu lelah.

" Halo semuanya~" sapa Jiwoo pada kucing kucing kesayangan nya.

"Eh? Aku tidak melihatnya .
Kaiden dimana?"-Jiwoo.

" Apa dia ada di atas?" -Jiwoo.

' Brak! bruk!  creak! tak! tok! Bruakk! '

" Hahh..." -Kirana.
Aku yg malas meladeninya hanya bisa menghela nafas lelah .

' Padahal kan tu kucing kan lagi BAB.' -Kirana.

...




" Kirana..."
Jiwoo datang padaku dengan wajah yang hampir menangis.

" Ada apa Jiwoo~ "
Aku mencoba sabar meladeni sikapnya.

' Jiwoo benar benar terlalu baik.
Dia sangat mudah khawatir dan panik jika menyangkut orang-orang yang dia sayangi.' -Kirana.

"...ಥ⁠‿⁠ಥ T-tuan Kaiden tidak ada dimanapun." jelas Jiwoo dengan mata berkaca-kaca.

" Tenang lah...
Mungkin saja dia sedang jalan-jalan kan." -Kirana.

" Keterlaluan!!
Bagaimana bisa dia pergi tanpa mengatakan apapun?!.
Aku kan sudah memohon padanya untuk tetap berada disini sampai kondisi nya pulih.  Memang nya dia ada urusan penting apa.
  Dia harusnya pamit sebelum pergi!!!!!" seru Jiwoo kesal.

" Sudah..sudah..."
Aku mencoba menenangkan Jiwoo dengan mengelus-elus puncak kepalanya.





*Dikamar mandi.

" Bocah  itu...!" geram Kaiden.

...








" Aku benar benar minta maaf.
Tadi aku panik sekali." sesal Jiwoo sambil berlutut pada Kaiden.

" Aku kaget karena Kaiden tiba tiba menghilang.
Jadi, tanpa sadar aku melakukan kesalahan besar. " -Jiwoo.

" Aku tidak akan melakukannya lagi.
Tolong maafkan aku," bungkuk Jiwoo hormat.

" Pfft..
Kau ini sangat mudah sekali panik ya, Jiwoo~" ujarku. Sambil berusaha menahan tawa.

" Gadis ini..!" geram Kaiden .

" Akh, maaf maaf."
Aku langsung minta maaf pada Kaiden karena takut dipukul.

" Tuan kaiden?" -Jiwoo.

"... Hah.. aku paham. Berhentilah bicara." -Kaiden.

" Kamu memaafkan ku?" tanya Jiwoo.

" Tidak ada yang perlu dimaafkan.
Agak lucu si melihat mu panik kesana sini." -Kaiden.

" Yeyyy... semuanya sudah berbaikan."-Kirana.

" Lihat kan Jiwoo. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Tidak mungkin juga kami tiba-tiba meninggalkan mu." -Kirana.

" Mm!"
Jiwoo mengangguk senang.

Karena gemas aku mengelus-elus rambut Jiwoo.
Rambutnya sampai jadi berantakan. TT

" Yosh..yosh.." -Kirana.

" Kau ini sangat suka mengusap-usap nya. Memangnya kau pikir dia itu kucing?" -Kaiden.

" Hehe...aku sangat suka hal yang manis dan menggemaskan.
Lagipula bukankah Jiwoo terlihat lebih manis daripada anak kucing?" -Kirana.

Anything For U.    EleceedXFemale Reader(On Going)Where stories live. Discover now