SEMBILAN

3.2K 359 27
                                    

Becca mengawali paginya seperti biasanya, ia sarapan di sebuah cafe lalu pergi ke kantor untuk bekerja.
Ia duduk di kursi kebesarannya itu sambil memeriksa beberapa dokumen yang berada diatas mejanya dengan serius.

"Becca!"

"Bisa gak sih gak ngagetin?" becca sedikit mengomel saat melihat jaja masuk ke ruangannya

"Sorry meung aku lupa untuk mengetuk pintu." ucap Jaja yang langsung duduk dikursi depan Becca

"Apa ada berkas yang ingin kamu berikan lagi?"

"Tentu. Semenjak bekerja sama dengan NinetyTwo perusahaan kita berkembang semakin cepat dan banyak perusahaan lain yang ingin mengajak kerja sama." ucap Jaja sambil memberikan berkas yang berada di tangannya

"Benar, ini semua berkat Khun Sam yang membantu BonBonClo untuk berkembang secara perlahan." ucap Becca sedikit tersenyum

"Aw apa artinya senyum itu? Apa jangan-jangan kamu naksir sama Khun Sam ya?"

Becca menatap kearah Jaja. "Aku tidak naksir dengannya, apa kamu tidak lihat selama ini Khun Sam setiap kali ada photoshoot selalu bersama Khun Charlotte?"

"Benar. Mereka seperti sepasang kekasih yang sangat cocok jadi sepertinya mereka pacaran."

"Ayo kita bahas yang lain aja jangan bahas masalah ini." ujar becca, ia sedikit menghela nafas lalu membaca berkas kembali berkas yang berada di tangannya

Jaja menatap kearah Becca dengan tatapan curiga. "Ada apa? Wajahmu terlihat cemburu meung.."

"Aku tidak apa-apa.."

"Ow sepertinya kamu merasa cemburu.." ledek Jaja kepada Becca

Becca berdiri dari kursinya lalu menarik tangan Jaja pelan untuk keluar dari ruangannya. "Aku ingin bekerja, lebih baik kamu selesaikan pekerjaan mu." ucap Becca

"Cie cie.." jaja terus meledek temannya itu lalu meninggalkan ruangan

Begitu Jaja meninggalkan ruangan, Becca kembali duduk di kursinya. Ia menghela nafasnya berusaha menetralkan hatinya, Becca mengakui bahwa ia merasa sedikit cemburu karena dirinya seperti melihat Freen berselingkuh.

――――——

Hidup Sam seperti dipenuhi teka-teki setiap harinya, terkadang ia selalu bermimpi hal yang random namun dirinya sendiri tidak tahu apa maksud dari mimpinya tersebut.

Freen, Tawan, Ibu, bahkan Becca terkadang muncul di ingatannya secara acak namun Sam tidak dapat mengingat apapun yang muncul dipikirannya secara acak.

"Boss.."

"Boss.."

Sam yang sedang melamun tersadar dari lamunannya dan melihat kearah sekretarisnya yang berdiri didepan mejanya.

"Kenapa tidak ketuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk?" tanya Sam dengan nada dingin

"Saya sudah mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban jadi saya langsung masuk."

"Ada apa?"

"Saya ingin memberikan laporan statistik penjualan perusahaan kita.." ucap Love sang sekretaris sambil menaruh berkas didepan Sam

"Apa ada lagi?"

"Tadi Khun Engfa menelpon dan menyuruh Khun Boss untuk melihat pesan darinya." ucap Love

No More Blues [ END ]Where stories live. Discover now