8. Dijebak

204 8 2
                                    

Vote kalian akan jadi semangat ku untuk up terus!

Happy reading all :)

---Saturnus dan kisahnya---

Saturnus memasukan obat dengan cara melemparnya, barulah Saturnus meminum air minuk hingga tandas.

Saturnus berahli tatapan nya kearah cermin, dia sangat muak penyakitnya selalu kumat tak tahu tempat.

Ting

Notifikasi ponsel Saturnus mengahlikan pandangan laki-laki itu kearah ponsel dekat Watafel, ia mulai menyalakan ponsel bermerk Apple itu dan nama Ayahnya---Rama terpapar disana.

Papah:
|Papah pulang malam ini, kamu langsung temuin papah dibandara
|Jangan telat sedikit pun

Saturnus tak membalas pesan nya, sangat malaa sekali membalas pesan ayahnya.

Ia berdecak, dan mulai mengantongi
Ponselnya disaku celana mengambil toples obat dan mulai keluar dari toilet.

Baru saja mau membuka pintu, dihidangkan ketiga wajah yang Saturnus benci selama ini. Davin, Bagas, dan irfan. Davin mulai mengeluarkan senyum licik nya dan melangkah masuk Saturnus sedikit memundurkan langkahnya agar lebih waspada.

"Mau Apa, lo?"

Davin tertawa sinis, "Gue mau balas lah, lo kira apa lagi? Gue liat lo lihat lo minum obat disini dan... Apa lo tau? Gue berhasil ambil foto lo"

Mata Saturnus sedikit membulat, Rahasia nya akan terungakap. Saturnus tak akan membiarkan nya.

"Apa... Apa yang lo mau lakuin?! Kalo lo coba-coba mau bocorin rahasia gue! Lo bakal habis!"

"Wihhhh, takuttt. Lo mau habisin kita? Haha, jangan harap lo bisa! Tubuh lo udah remuk gitu, nanti ginjal yang satu nya lagi remuk lho", Tawa gelak diantara mereka pun terdengar di Indra pendengaran
Saturnus membuat nya geram.

Saturnus perlahan mengepal tangan nya hingga terdapat urat-urat hijau yang jelas terlihat.

Davin menghentikan tawa nya, "Gas, Fan. Pengan dia", Titahnya yang dituruti oleh kedua orang itu, Bagas dan Irfan segera mencekal lengan Saturnus, Laki-laki yang jadi koran itu memberontak namun cekalan bagas dan irfan sangat lah kuat.

"Lepasin!"

"Ayo teriak, gue pengen lihat lo minta tolong, ehh tapi percuma bro", Davin mendekatkan wajahnya kearah wajah Saturnus, "Gak akan ada yang mau tolongin lo, karna lo kena jebakan gue", Davin tertawa smirk

"Terima balas dendam gue, Saturnus", detik itu davin langsung memukuli Saturnus tanpa ampun pukulan demi pukulan davin lontarkan, membuat wajah Saturnus penuh dengan lebam juga tubuh nya yang sekarang sufah lemas.

Suasana sekolah sekarang sudah sepi dikarenakan pelajaran sudab dimulai beberapa menit yang lalu.

Saturnus tergeletak dilantai davin, Bagas dan irfan mengelilingi Saturnus seperti lingkaran.

"Sekarang, giliran lo", ucap davin menoleh kearah belakang tepat dipintu utama toilet, seorang laki-laki masuk dengan membawa balok besar.

"Sekarang, lo bating balok itu sama Saturnus seterah lo mau berapa hantaman yang penting lo puas", titah davin, Ya laki-laki itu Vico, dengan gemetaran vico maju dan menatap betapa ganas nya keadaan Saturnus, wajah lebam, sudut bibirnya robek, tangan kaki kepala dipenuhi lebam juga.

SATURNUS DAN KISAHNYA [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum