01. Kelas 12

793 37 0
                                    

Pagi yang cerah menemani suasana yang tak terlalu ramai di sekolah elit bergensi, yang tak lain dan tak bukan SMA Berlian.

12 MIPA 2

"Widihh.. dah kelas 12 aja kita ya" ujar salah satu murid paling berisik dikelas, siapa lagi kalo bukan Haikal. Terduduk di salah satu bangku sembari memakan jajan yang baru ia beli di kantin pagi ini.

"Iya njir ga kerasa ya dah kelas 12 perasaan baru juga kemaren gua lahir" sahut Arjuna aka Juna yang merupakan playboy kelas kakap yang kini ikut menikmati jajan yang di beli oleh Haikal.

"Ya ga gitu juga dodol" balas Haikal dengan menonyor kepala Juna.

"Eh tapi gua bingung deh, perasaan lu disekolah kerjaannya cuma tidur mulu kalo gak tidur ya cabut kelas ke kantin, tapi kok bisa lu naik kelas ya njir." Kembali ujar Haikal dengan pemikirannya.

"Yee.. lebih tepatnya kita kali. Lagian kayak lu yang ga pernah absen kelas aja, tugas dikerjain sama si Meera aja belagu lu."

"Yailah lu juga sering banget kali minta si Lisa ngerjain tugas lo, kalo ga Lisa ya si Una. Gue jadi Lisa ato Una si ogah ya disuruh ngerjain tugas orang apalagi sama orang modelan kek lu begini."

Suasana kelas 12 MIPA 2 tidak begitu ramai dikarenakan jam sekolah masih menunjukkan pukul enam lebih lima menit. Hanya beberapa murid yang ada jadwal piket saja yang datang, kalau tidak ya yang gabut kayak Haikal dan Juna. Padahal hari hari mereka juga lebih sering telat datang ke sekolah.

Ditengah canda gurau Haikal dan Juna, dari arah pintu kelas datang dua gadis yang menenteng beberapa buku di tangannya. Salah satu dari keduanya berjalan sembari memasang raut wajah merengut.

"Ehh mbak Lisa dah dateng," Ujar Juna dengan memberikan senyum tengilnya pada Alisa. Alisa yang mendengar serta melihat itu hanya acuh dan memilih untuk terus berjalan menuju bangkunya.

"Eh, ada Yula juga rupanya.. btw tumben Yul lu dateng pagi begini..?" Sambung Juna kala ia melihat Yula yang berjalan tepat dibelakang Alisa.

"Iyaa, ga biasanya Yul lu dateng jam segini" Sahut Haikal yang masih setia memakan sisa jajanannya.

"Ya suka suka gue lah.." Jawab Yula dengan merotasikan mata saat mendengar pertanyaan mereka.

Kini baik Alisa maupun Yula sudah berada tepat dibangku mereka. "Lu duduk sama siapa Yul..? Ga jadi sama gue..?" Tanya Alisa pada Yula yang memilih menaruh tas dan bukunya di deret bangku sebelah Alisa.

"Engga, gua duduk bareng Mimi aja kemaren dia minta gue duduk bareng. Lagian lo kan juga biasanya duduk sebangku sama Rose"

Alisa yang mendengar penjelasan Yula hanya menggumamkan kata "Ohh.." dengan bibir membentuk huruf O yang hampir sempurna. Dan menganggukkan kepala setelahnya, setuju dengan perkataan Yula kalau sebenarnya Alisa memang sejak kelas 10 selalu duduk sebangku dengan Rose.

Beralih pada dua pemuda yang kini tengah membicarakan kedua gadis yang duduk tak jauh di depan keduanya secara diam diam.

"Lu liat gak tadi si Alisa wajahnya ditekuk mulu, mana gue di acuhin lagi padahal kan gua udah dandan rapi ganteng begini" Ujar Juna dengan berbisik pada Haikal.

"Iya, mukanya serius amat yak kek nahan berak" sahut Haikal yang sama berbisiknya pada Juna dengan mulut yang asik mengunyah jajanan.

Mendengar perkataan Haikal sontak Juna menoleh tepat dihadapan Haikal dengan wajah datarnya. Jarak wajah keduanya begitu dekat. Dalam hati Juna merutuki perkataan Haikal, enak aja cewe inceran gue lu kata nahan berak.

Namun Juna justru salfok melihat Haikal yang memasang wajah polosnya sembari mengunyah jajanannya. Ni anak ngunyah mulu perasaan dari tadi kaga selesai selesai, lanjutnya membatin.

Lama berselang, ketika Juna ingin memutuskan pandangannya pada Haikal tiba tiba saja. Sebuah tangan mendorong belakang kepalanya dan juga Haikal hingga bibir keduanya bertemu.

"BWAHAHAHAHA..!!"

Suara ketawa kencang terdengar dari kedua pemuda yang kini tak henti hentinya menertawakan teman mereka. Siapa lagi kalau bukan si pelaku yang mendorong keduanya, Bryan dan Yuda.

"Anjirr! Bibir gue udah ga suci lagi!" Teriak Haikal dengan menatap jijik pada Juna.

"Mulut lu bau jigong bangsat..!" Kata Juna yang memberikan tatapan sengit.

Beberapa murid laki laki yang ada di dalam kelas tersebut pun ikut tertawa kecil melihat kejadian yang terjadi pada Juna dan juga Haikal. Kecuali Alisa dan Yula. Alisa dan Yula justru memberikan tatapan aneh dan tak heran dengan kelakuan temannya tersebut.

"Haduhh.. hahaha.. capek gue ngetawain lo berdua, abisnya lo pada pake tatap tatapan kek orang mau ciuman segala" Ujar Bryan

"Lo masih seneng cewe kan Jun..? Ngapain lo natap Haikal sampe segitunya hah..? Hahaha.." Sahut Yuda

Dengar perkataan Bryan dan Yuda, baik Juna maupun Haikal memberikan tatapan kesal terhadap kedua teman laknatnya tersebut.

"Anjing lo! Lagian ngapain sih lo berdua ke sini..?!"

Juna benar benar kesal dengan kelakuan Bryan atau pun Yuda. Apa tadi mereka bilang? Juna ga suka cewe? Gila kali, jelas ia masih terlalu waras untuk memilih suka dengan cewe. Mana mungkin ia suka sama cowo, apalagi modelan Haikal. Ogah buat Juna.

"Yailah.. gue bosen banget di kelas Jun. Sepi, liat ada lo sama Haikal di sini. Mending sekalian gue sama Yuda ke sini. Ye gak Yud..?"

Yuda menyahut perkataan Bryan, "Yoii.."

Baik Juna maupun Haikal yang mendengar perkataa Bryan hanya bisa merotasikan matanya dan masih memasang wajah kesalnya atas apa yang mereka lakukan.

...

Beralih pada suasana parkiran sekolah yang terbilang cukup ramai saat ini.

"Emm.. makasih ya Jeff udah ngasih tumpangan bareng" Ujar Rose dengan raut malu malu kucing. Kemudian memberikan helm yang ia pakai pada Jefrey.

Jefrey mengambil helm yang diberikan Rose kepadanya. Ia menggeleng dan tersenyum tipis nyaris tak terlihat, "Sama-sama."

Rose menatap Jefrey yang sedikit tersenyum merasa senang sekaligus syok karena Jefrey jarang sekali untuk tersenyum apa lagi berbicara. Jefrey merupakan salah satu tipe cowok cool di sekolahnya. Itulah kenapa Rose menyukai pemuda dihadapannya ini. Rose adalah gadis penyuka cowok cool seperti Jefrey.

Gadis tersebut yakin bahwa kini wajahnya pasti memerah seperti tomat kala menatap Jefrey. Tak ingin dirinya ketahuan tersipu malu hingga wajahnya memerah, Rose langsung memalingkan wajahnya dan mulai berjalan di depan Jefrey.

"Uda pada rame nih. Yaudah yuk ke kelas, keburu bel masuk.."

Jefrey pun menanggapi dengan anggukan dan mulai mengikuti langkah Rose dibelakang.


















tbc.

Kisah Remaja | 97 line Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang