Bab 24 : Rumit

18 31 11
                                    

Hello guys🙋‍♀️ kembali lagi dengan saya😘 langsung aja deh mager basa basi. Btw jangan lupa vote kalo bisa sama komen.
Happy reading all💋💋
.
.
.

3 jam sudah mereka habiskan di dalam kamar hotel itu. Bukan untuk melakukan sesuatu yang 'intim' tapi untuk saling menenangkan.

"Udah, jangan nangis lagi sayang," bujuk Vano sambil menghapus jejak air mata di Olivia.

Vano memeluk Olivia dengan hangat sambil mengelus surai panjang milik Olivia.

"Pulang, hm?" tanyanya yang langsung mendapat anggukkan kepala oleh Olivia.

Vano melepaskan pelukkannya dan turun dari kasur. "Bisa jalan?" Mendapat gelengan dari Olivia dengan sigap Vano langsung menggendong Olivia ala bridal style.

Olivia reflek mengalungkan kedua tangannya di leher Vano.

Saat keluar banyak pasang mata yang menatap mereka. Namun, mereka memilih diam. Mereka tau pasangan itu.  Pasangan old money di negara ini. Sekali mereka membuka suara dan mengatakan yang tidak-tidak maka keluarga mereka akan rata dan tinggal nama.

.....

Suara mobil berhenti tepat di depan pintu pun terdengar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Suara mobil berhenti tepat di depan pintu pun terdengar. Dengan cepat para maid berkumpul dan salah satu bodyguard pun membuka pintu mobil.

Vano masuk dengan masih menggendong Olivia. Vano membuka kamar nya dengan Olivia dan menurunkan Olivia di kasur lalu sebelum meninggalkan Olivia dia memberikan kecupan singkat di kening milik Olivia.

Olivia pun hanya diam saja dan saat Vano keluar dari kamar dapat dia lihat kalau pria itu tersenyum kepada nya. Olivia masih belum bisa membalas senyuman pria itu.

Saat Vano benar benar meninggalkan dia di kamar sendiri Olivia menatap langit-langit kamar dan memikirkan bagaimana seterusnya.

Hatinya kacau. Tidak mungkin dia berhenti di tengah jalan. Tapi, lebih tidak mungkin kalau dia mementingkan keinginannya pribadi ketibang anaknya nanti yang mungkin akan hadir di masa depan.

"Ya Tuhan. Aku kacau. Tolong bantu aku," Kata Olivia sambil menghela nafas kasar.

Olivia memegang dada nya dan tiba-tiba  perlakuan Vano tadi terlintas di benaknya dan itu membuat jantungnya berdetak sangat kencang lagi.

"Apakah aku harus memberikan kesempatan kedua kepadanya?. Tapi, bagaimana jika dia membuat ku kecewa lagi?" Olivia terus memikirkan kemungkinan yang terjadi di masa depan.

Tiba-tiba ponsel nya berdering dan terpampang nama 'Aulia😼' di situ sebagai nama pemanggil. Olivia menekan tombol hijau.

"Hallo sayangku. Gimana tadi malam? Seru gak? Hahaha kek nya seru banget deh sampe gak ngabarin ke kita kalo mau pergi duluan," Di sebrang sana bukannya membantu Aulia malah meledek Olivia.

Vero AmoreWhere stories live. Discover now