GEMA WIRATAMA

46 26 7
                                    


Happy reading!






















Hari ini hari minggu matahari sudah muncul dari persembunyiannya membawa sinar hangat seperti biasa. Didalam kamar kini Gema sudah duduk di meja belajar sambil membuka buku diary miliknya.

Sebentar lagi ia harus menjemput Bulan Karena tadi malam ia berjanji mengajak gadis itu berjalan jalan di danau seperti biasa . Gema terlihat serius menulis dibuku diarynya mengutarakan apa yang tidak bisa ia ucapkan pada Bulan.






                                   Day 211

Bul tolong tetap hidup lebih lama, tetap tunjukin senyum manis milik kamu kesemua orang nanti saat aku gak di samping kamu.
Bul kalau langit senja ngalah buat berganti sama malam yang gelap, maka kali ini Gema juga bakal ngalah sama takdir Bul
Kita adalah dua orang yang saling takut kehilangan, tapi semesta bercanda sama jalan hidup aku Bul, semesta gak ngasih aku hidup berdampingan lama sama kamu

                                                                  Gema.

Kira kira begitu isi tulisan didalam diary milik Gema semua isinya hanya tentang Rembulan Aneswari perempuan paling ia sayang . Gema menutup diary itu pelan saat suara seseorang memanggil namanya diluar kamar Gema. Itu papah Gema .

"Gema" Suara Tama terdengar diiringi suara decitan pintu yang terbuka.

"Papah?Ada apa pah? " Pertanyaan itu keluar dari mulut Gema sambil berdiri menghadap Tama.

"Gema dibawah ada Starla, katanya mau jalan sama kamu hari ini mumpung hari minggu biar kalian nambah deket juga" Balas Tama dengan suara beratnya.

"Hah? Siapa? Starla? " Jawab Gema dengan kebingungan, pasalnya Gema tidak membuat janji dengan gadis itu. Yang benar hari ini Gema akan jalan bersama dengan Bulan kenapa harus ada pengganggu? .

"Iya Starla sendiri ko yang bilang ke papah"

"Gema gak buat janji sama dia, ngapain sih tu cewek caper banget! " Balas Gema tidak habis fikir dengan gadis itu. Ya Tuhan masih pagi dan Gema sudah emosi.

"Gema jaga cara bicara kamu tidak sopan. Ingat ya Gema kamu harus bersikap baik ke Starla untuk keberlangsungan perusahaan papah!"Ucap Tama sedikit meninggi namun tidak dihiraukan oleh Gema.

" Laki laki yang dipegang janji dan omonganya Gema kamu harus ingat itu! "Ujar Tama sedikit berteriak menasihati anak bungsunya yang sudah berjalan meningalkan ia dikamar itu

Gema berjalan meninggalkan papahnya begitu saja, Gema turun ke lantai bawah dengan terburu buru. Disana udah berkumpul seperti biasa hanya ditambah Starla.

" Ngapain  lo kesini sih! "Ucap Gema dengan nafas yang naik turun.

Starla yang melihat itu kaget seketika menghentikan tawanya bersama Bunda Disa
" Gema kita hari ini—"ucapan Starla tercekat kala Gema memotong ucapannya sebelum selesai bicara.

"Gak ada yang buat janji jalan sama lo. Gue mau jalan sama cewek gue hari ini,lo gak usah sok ide mau deket sama gue! "

"Gema kamu ini apa apaan sih! " Ucap Bunda Disa menengahi.

"Apa? Mau belain dia? "Balas Gema sambil menunjuk Starla .

" Dek lo gak boleh kaya gitu, dia kesini baik baik mau ngajak lo jalan"ucap Rayn berusaha memadamkan emosi adiknya.

"Iya Gema supaya kalian bisa deket dan saling kenal satu sama lain" Saut Ryan sambil mengarahkan badan adiknya duduk disofa ruang tamu.

"Kuping lo tuli bang? Gue bilang, gue mau jalan sama cewe gue! "

G E M A  W I R A T A M A  || Hwang Renjun [On Going]Where stories live. Discover now