Bab 11. Dia!

276 50 32
                                    

Senyum lebar itu mendadak membuat Tae Hyung begah, bagaimana tidak. Park Jimin menganggu disaat-saat tergenting seorang Kim Tae Hyung, untuk menjerat Cho Sohyun di atas pangkuannya. Dan dibawah kuasanya, Jimin kembali mengulas senyum untuk sang sahabat. Dua gelas minum dingin sudah terhidang di atas meja.

"Kalau begitu silakan mengobrol, aku tinggal ke atas dulu," ujar Sohyun dengan semangat 45.

Thanks God!

Tuhan sudah mengirimkan Jimin untuk menggagalkan niat buruk Tae Hyung sepertinya nanti Sohyun harus berterima kasih pada Jimin, wanita cantik itu melangkah menuju anak tangga. Meningkatkan kedua lelaki ganteng itu di lantai bawah, Tae Hyung melotot.

"Hehe... awas, bola matamu bisa menggelinding di bawah, loh. Kalau kau terus menatapku seperti itu, Tae-ah," gumam Jimin.

Tae Hyung mendesah berat agaknya ia tidak bisa terus seperti ini dengan Jimin, cepat dia mendengarkan penjelasan Jimin bertamu malam-malam di rumahnya. Maka cepat pula lelaki satu ini angkat kaki dari rumahnya, kedua tangan Tae Hyung dilipat di depan dada.

"Sekarang katakan! Apa yang ingin kau katakan. Sampai menganggu pengantin baru di malam hari," balas Tae Hyung setengah kesal.

Ekspresi Jimin langsung berubah perlahan, terlihat sebegitu seriusnya. Kepalanya menengadah melirik ke arah lantai atas, sebelum kembali membawa sorot matanya ke arah sang sahabat.

"Kau ingat dengan perempuan yang pernah kau tiduri di saat pest prom night, huh?" tanya Jimin dengan nada pelan dan ekspresi berkali-kali lipat serius.

Alis mata tebal Tae Hyung berlipat, mana ingat dia. Sudah berapa tahun berlalu? Saat itu usianya 18 tahun, dan sekarang usianya sudah berusia 28 tahun, sudah 10 tahun lamanya semuanya berlalu.

"Kau tahu, aku tidak pernah mengingat sesuatu yang aku nilai tidak penting, Jimin. Itu pun sudah 10 tahun lamanya, dan kau mau aku mengingin apa yang terjadi 10 tahun lalu? Jangan gila," jawab Tae Hyung setengah kesal. "Memangnya ada apa dengan 10 tahun yang lalu, huh?"

Jimin menepuk kecil dahinya, sungguh Kim Tae Hyung bodoh. Bagaimana bisa ia melupakan peristiwa gila, itu? Jimin saja masih ingat.

"Kau lupa? Owh, shit!" Jimin memaki. "Kau lupa dengan malam itu saat kau meniduri seorang gadis culun, sebagai taruhan. Dan kau tahu gasis itu sekarang menjadi artis top," lanjut Jimin menggebu-gebu.

"Lalu?"

"Hah? Lalu?" Jimin mengulang dengan wajah nyaris memerah. "Dia menjadi artis yang perusahaan kau sponsori Tae Hyung. Usut punya usut, dia memiliki seorang anak lelaki berusia 9 tahun. Sampai sini otakmu tetap tidak jalan? Ku rasa otakmu mendasak banyak bug-nya."

Kim Tae Hyung membeku dengan ekspresi kaku, ia mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh Jimin. Lalu mengaitan dengan peristiwa 10 tahun lalu, sebelum ia nyaris berteriak keras. Pupil matanya membesar menatap ke arah Jimin, yang tengah mengeleng-geleng kecil.

"Seolma?" Tae Hyung bergumam berat. "Bukan anakku, kan?"

"Kau pikir saja sendiri dan cari tahu sendiri, anak itu memang tidak dipublikasikan. Karena status pekerjaan dia, tetapi... ku rasa itu anakmu," tebak Jimin membuat kepala Tae Hyung sontak berat.

***

"Mari ke lantai atas Nona Lee," ucap pengawai lelaki itu menunjuk ke arah anak tangga.

Lee Hara mengangguk, wanita dewasa dengan penampilan panas itu melangkah. Suara bising di bawah sana membuat langkah kaki Hara berhenti mendadak, ia menyorot di bawah sana. Apa yang terjadi sampai begitu ribut, seperti itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kawin Kontrak dengan Presdir AroganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang