Bab 1. Badboy

225 57 82
                                    

Lenguhan di dalam kantor besar di lantai paling atas perusahaan pencakar langit itu mampu membuat siapa saja merinding, pemuda gagah berkulit eksotis itu sibuk menghabisi wanita cantik di bawahnya. Hingga tidak mampu mendengar beberapa kali ketukan di daun pintu mengalun, hingga suara besi engsel pintu membuat gaduh. Gadis itu terkesiap kala pintu dibuka adegan tak senonoh itu langsung ditangkap oleh retina mata, perempuan di bawah kekungan sang pria menjerit kecil. Membuat si pemuda asik mencumbu leher jenjang sang gadis berhenti, ia melongok ke belakang. Ah, sial. Itu adalah si sekretaris Cho, wanita aneh sayang terlalu berbakat untuk dibuang.

"Apakah sopan santunmu sudah berkurang, Sekretaris Cho?" tanya deep voice mengalun kesal.

Cho Sohyun mengangkat kedua sisi bahunya ke atas, dan berkata, "Ku rasa tidak, Pak! Andaikan pintu kayu itu bisa berbicara. Ia akan menjerit karena tanganku terus memukulinya sedari tadi."

Tak lupa Sohyun mengulas senyum kecil, walaupun malas. Kim Tae Hyung bergolek ke samping, wanita cantik di sofa sibuk membenahi bajunya yang telah tak berbentuk.

"Keluarlah, Je!" titah Tae Hyung pada sang wanita cantik.

Jena mengangguk, wanita itu meraih tas di yang tergelak di atas meja. Lalu bangkit dari posisi duduknya, melewati Sohyun begitu saja. Go Jena hanyalah salah satu dari wanita yang menjadi mainan sang bos, tentu saja Sohyun tak lagi merasa asing. Dua tahun ia sudah melihat kelakuan gila sang bos, ia pun tidak berkeberatan melihat apapun itu. Toh, bukan ia yang diperlukan semurah itu. Gaji di Golden Company sangat besar, dan itu mampu menyenangkan Sohyun.

"Sekarang katakan, apa yang ingin Sekretaris Cho sampaikan!"

"Sebelum itu, bisakah Pak Presdir Kim menarik resleting celananya? Agaknya, itu terlalu tidak menyenangkan untuk di lihat," ucap Sohyun dengan lugas. Terdengar Tae Hyung terkekeh bahagia, setelah pelepasan dahsyatnya.

Tae Hyung tanpa harus dikomando langsung menarik resleting celananya ke atas, membebani penampil gagahnya.

"Kita ada meeting di luar, dan waktu yang tersisa adalah 20 menit lagi. Pak Ketua pun sudah menjadwalkan untuk pertemuan kedua, setelah meeting selesai," lanjut Sohyun menjelaskan.

Kepala Tae Hyung mengangguk-anggukkan paham, ia menjilat bibir bawahnya dengan gerakan sensual. Tak luput dari sorot mata almond bening itu, Tae Hyung melirik ke arah Sohyun. Kedua tangannya dilipat di bawah dada, dengan sorot mata asing.

"Sekretaris Cho!" panggilnya.

"Ya, Pak!"

"Apakah kau tidak merasa gejolak aneh melihat adegan seperti tadi? Contohnya terangsang?"

Pupil mata Sohyun langsung membesar, apalagi melihat Tae Hyung melirik ke arah tubuh Sohyun. Sohyun sigap mendekap dadanya, dengan ekspresi lucu di mata lelaki Kim itu.

 Sohyun sigap mendekap dadanya, dengan ekspresi lucu di mata lelaki Kim itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ehei! Jangan melihatku seperti itu, Pak. Aku ini perempuan tidak menarik, depan belakang rata kayak jalan tol. Dan... aku punya kelainan, tidak tertarik dengan hal ranjang. Aku tertarik dengan hal-hal berbau pembunuhan. Ah, contohnya memutilasi tubuh manusia. Nah, itu membuat aku terangsang untuk ikut melakukannya," jawab Sohyun dengan ekspresi aneh.

Kawin Kontrak dengan Presdir AroganWhere stories live. Discover now