Bab 6. Wedding Day

182 50 87
                                    

Manik mata Sohyun menatap nanar ke arah ruangan tunggu pengantin, apa yang sekarang dilakukan oleh Sohyun selain merenungi nasib sialnya. Kim Tae Hyung gila itu sudah tahu, rupa asli dari seorang Cho Sohyun. Jadi percuma saja Sohyun bersembunyi di balik penampilan aut-autan anehnya itu, meskipun orang-orang sudah berpikir jika ia hamil duluan. Karena terkesan mendadak, apalagi mereka itu bukan pasangan. Hanya berstatus atasan dan bawahan, apalagi bisik-bisik lirih. Para pegawai wanita yang iri, mengatakan jika Cho Sohyun memikat Tae Hyung dengan jampi-jampi. Terkahir mengatakan kalau selera bos mereka mendadak jadi aneh, karena menikahi dirinya.

TOK! TOK! KLIK!

Pintu ruangan terbuka, Yeri mengulas senyum lebar untuk sang sahabat yang termenung di depan sana.

Pintu ruangan terbuka, Yeri mengulas senyum lebar untuk sang sahabat yang termenung di depan sana

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


"Ada apa dengan pengantin kita satu ini? Harusnya tersenyum bahagia. Malah termenung seakan sedang dalam sidang cerai," goda Yeri kala gadis cantik itu sampai di depan Sohyun.

"Aku tidak ingin menikah," gumam Sohyun nyaris berbisik.

Yeri menghela napas, sekarang tidak ada lagi jalan untuk berputar arah. Sohyun harus menyerah pada keadaan, Yeri meraih tangan Sohyun. Menggenggamnya dengan erat, ia tahu bagaimana hati Sohyun. Sang sahabat tidak suka dengan bos Kim satu itu, mengingat bagaimana tabiat buruknya.

Tapi tidak bisa kabur karena ada harga diri keluarga yang dijunjung tinggi, agar bisa membahagiakan keluarga Sohyun. Yeri menepuk kecil punggung belakang tangan Sohyun.

"Jangan melihat sisi buruknya saja, Sohyun. Siapa yang dapat menduga jika nanti dia berubah," sahut Yeri memberikan pemikiran positif untuk rumah tangga Sohyun yang baru.

Sohyun mendesah berat, dan berkata, "Dia tidak akan pernah berubah, Yeri. Dia itu adalah pria mesum yang otaknya hanya selangkangan saja, kalau aku menjadi istrinya. Aku khawatir dengan ketenanganku."

"Setidaknya kamu dan dia sudah bikin surat perjanjian kontrak, apa yang perlu kamu khawatirkan. Yang jelas saat ini kamu adalah Nyonya muda Kim, bukan lagi Nona Cho. Bayangkan seberapa banyak wanita yang patah hati hari ini, karena pernikahan kamu sama dia, huh!"

Sohyun mengeleng lemah. "Aku memang cinta kemewahan, tetapi kemewahan yang berasal dari peluh keringatku sendiri. Bukan dari lelaki lain, Cinderella di dunia nyata tidak akan seindah dogeng. Aku harap dia paham, kalau dia dan aku. Kami harus segera menyelesaikan batas-batasan yang dibuat untuk diri kami masing-masing."

"Jangan terlalu kejam, Sohyun.  Ada atau gaknya surat kontrak pernikahan, kamu adalah istrinya. Tidak yakin kalau keluarga kalian tidak akan menuntut keturunan," sahut Yeri berpikir realistis.

Kepala Sohyun tertuntuk lemah, ketukan di daun pintu mengelihkan pandang mereka berdua. Cho Kyuhyun datang dengan stelan rapi, ayah dari Cho Sohyun tampaknya menjemput mempelai wanita. Yeri sudah harus undur diri, duduk di barisan para tamu undangan.

***

Suara musik mengalun, pintu dibuka, Sohyun mengadeng ayahnya. Masuk ke dalam ruangan, para tamu undangan terlihat takjub dengan kecantikan pengantin wanita. Terutama dengan pegawai perusahaan yang selama 2 tahun belakangan memperhatikan sekretaris Cho satu ini, kenapa bisa berubah sejauh itu. Cantik sekali, Jimin terkejut ia menoleh ke depan di mana Kim Tae Hyung berdiri menunggu ke datangnya mempelai wanita.

Kawin Kontrak dengan Presdir AroganDonde viven las historias. Descúbrelo ahora