InoAoi : Red Districk

Start from the beginning
                                    

"Kita harus pergi ke Distrik Merah. Aku benar-benar butuh hiburan untuk melampiaskan rasa sakit hatiku," ujar Aoi berapi-api kala itu.

Mendengarnya, Kanao hanya mengangguk seakan menyetujui. Paham betul jika sepupu satu itu sedang dilanda emosi dan tidak serius mengenai ucapannya.
Hanya dalam hitungan jam seharusnya Aoi bisa ceria lagi. Sebab gadis itu sejatinya tidak pernah benar-benar patah hati. Mengingat ia yang juga seorang playgirl kelas Wahid diantara ketiganya.

Namun yang mengherankan. Dari sekian banyak tempat untuk healing dari patah hati, kenapa harus ke Distrik Merah?

Berbeda dengan sepupu paling besar dan berpengalaman. Shinobu Kocho, langsung saja menghampiri dan duduk di hadapannya. Meyakinkan sekali lagi jika Aoi tidak akan menarik kembali ucapannya.

"Apa kau serius? Jika iya, malam Minggu besok akan ku jemput. Kita akan bersenang-senang semalam suntuk sampai kau ceria lagi!"

"Of course!" Seru Aoi menimpali dengan semangat menggebu.

"Sensei, tidak ada pengecualian. Kau juga harus ikut. Awas saja kalau mangkir. Akan kami anggap pengkhianat."
Mau tidak mau, Kanao pun hanya mengulas senyum sebagai tanggapan.

Bisa bahaya jika kedua sepupunya mengamuk. Terlalu buruk untuk sekadar dibayangkan. Memilih ikut adalah pilihan bijaksana.

🐽

Kawasan di jalan distrik Shinjuku sungguh padat oleh para pelancong. Belum lagi penduduk lokal yang hendak menghabiskan malam mereka di distrik ini. Dikenal sebagai Distrik Merah penyedia berbagai hiburan dan kenikmatan duniawi. Lantas membuat orang berbondong-bondong demi bisa berada di salah satu kelab malam atau tempat hiburan lainnya.

Ibarat surga dunia yang terhampar di atas bumi. Segala hal yang membuat mu bahagia bisa kau temukan dengan mudah di sini.

Dunia malam merupakan hal yang sudah biasa dicicipi Shinobu. Lengan kedua sepupunya digaet untuk masuk ke salah satu kelab malam terkenal. Di mana di sana dia sudah cukup dikenal dan punya tempat khusus tersendiri.

Tiada hambatan berarti saat ketiganya masuk dengan mudah. Usia yang cukup matang, wajah ayu memesona, dan pakaian yang pantas meloloskan ketiganya di pintu depan.

Ingar bingar suara musik keras dan lautan manusia yang berjoget antusias. Adalah pemandangan pertama yang menyambut ketiganya. Bangku kosong di depan meja bar adalah tujuan Kanao agar terhindar dari keramaian. Sementara Shinobu sibuk mencari-cari keberadaan kekasih hatinya. Menyorot satu-persatu presensi pejantan yang menatap penuh minat ke arah mereka.

Sedangkan Aoi, gadis manis itu segera saja menuju ke lantai dansa. Ikut Menenggelamkan diri meliukkan tubuh dengan tak kalah heboh. Gerakan yang justru dilihat orang lain seperti sedang teler.
Sikunya tak sengaja menyikut perut seseorang dengan keras.
Sontak ia memutar tubuh agak sempoyongan hendak meminta maaf. Jangka dua manusia berbeda gender saling bersiborok. Kedua manik Aoi terpaku pada sosok pria itu.

Alis yang tegas seolah membingkai kedua mata zamrudnya yang indah. Sebagian rambut sebahunya dikuncir ekor kuda sembarang. Yang anehnya makin membuat sang pria terlihat lebih maskulin bagi Aoi.

"Nona, apa kau baik-baik saja?" Pria itu tidak menyembunyikan kekhawatiran nya. Mendapati gadis cantik yang berwajah merah sembari terpaku menatapnya agak linglung. Begitu yang pikiran Inosuke asumsikan.

 Begitu yang pikiran Inosuke asumsikan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kimetsu Academy StoryWhere stories live. Discover now