"eh? Jadi gimana?" Tanya Inara masih tidak mengerti dengan keriburan keduanya.

"Ya gitu nggak sengaja ketemu di club terus endingnya malah manjang" Inara tersenyum mendengar perkataan malu malu Thea.

"Tapi kita belum pacaran" Sela Thea sebelum Inara kembali bersuara.

"Belum pacaran karena lo nya masih kekeh nolak gue" Dion terus terus menggerutu.

Obrolan ketiganya terus berlanjut membahas hal hal yang tidak di ketahui masing masing. Akhirnya Inara juga menceritakan beberapa bulan kehidupannya yang cukup berat. Inara juga bercerita tentang keguguran dan sampai ia mau di nikahkan dengan Arka.

Lalu cerita di lanjut dengan cerita Dion dan Thea ternyata selama ini Dion memang menaruh hati pada Thea hanya saja perempuan itu sedikit liar susah di dapatkan. Tapi takdir membawa hal lain Thea dan Dion tidak sengaja melakukan hal yang tidak tidak sampai akhirnya Thea tidak bisa lepas dari Dion.

"Thanks ya kapan kapan kita cerita lagi"

"Jangan lupa hadir di nikahan gue" Sambung Inara.

Tinn

Suara klakson mobil terdengar membuat ketiganya terkaget. Tapi tidak lama Inara tersenyum saat tau si pemilik mobil tersebut.

"Byee duluan ya"

Inara langsung masuk ke dalam mobil tidak lupa dia juga sempat mengecup pipi si pengemudi.

"Ko ada si Dion juga?" Tanya Davin penuh curiga.

"Nggak usah mikir aneh aneh, Dion itu pacar Thea sekarang"

"Whatt--?"

"Nggak nyangka ya? Sama aku juga Thea si bar bar ternyata dapetinnya orang se alim Dion"

"Jodoh nggak ada yang tau ra kecuali yang di atas"

"Hm iya bener, aku juga nggak nyangka bisa dapetin kamu berondong ngeselin" Sambil mencubit pipi Davin.

"Stop kamu kaya tante girang kalo ngomong kaya gitu" Inara tertawa mendengar itu.

Mobil Davin berhenti di salah satu butik. Hari ini mereka mau fitting baju pengantin mereka. Sebenarnya Inara sudah pernah fitting saat dia bersama Arka dulu, hanya saja sekarang mereka akan minta pihak butik mengganti ukuran pakaian pria menjadi ukuran Davin.

Awalnya cuman fitting baju Davin tapi laki laki itu terus merengek ingin melihat gaun milik Inara. Alhasil Inara kembali mencoba gaunnya. Gaun dengan brukat khas Indonesia di tambah mutiara mutiara kecil di dalam motifnya terlihat sangat cantik apalagi yang pakai Inara keindahan gaunnya bertambah berkali kali, seperti memang di design untuk Inara gaun itu sangat pas di tubuhnya.

Tapi respon Davin di luar dugaan laki laki itu sangat menolak gaun Inara dan malah meminta Inara mencari gaun lain. Davin jelas memiliki alasan, pertama gaun tersebut memiliki bagian punggung  yang begitu turun ke bawah sehingga punggung putih Inara terpampang jelas. Lalu gaun tersebut memiliki bagian dada yang sangat mencetak payudara Inara membuat hampir setengah payudara Inara akan terekspos. Bukan cuman itu lihat di bagian kaki gaun tersebut punya potongan terbelah dari atas lutut sampai ke bawah. Sehingga kaki jenjang Inara lagi lagi terlihat jelas.

Terlalu sexy. Itulah alasan Davin menolak gaun itu.

Walaupun Inara sempat sebal dengan Davin karena mau tidak mau dia harus kembali memilih gaun weddingnya. Memilih gaun yang pas di Inara itu tidak mudah. Setelah dua jam akhirnya Inara berhasil menemukan gaun yang cocok.

Gaun putih panjang dengan motif kelopak bunga berwarna merah membuat gaun tersebut sangat cantik. Walaupun bagian leher sampai bahu Inara terbuka tapi kali ini Davin tidak protes.

One Night Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang