O9

197 46 33
                                    

"udah mau jam 12, bentar lagi bel istirahat." cetus davin membikin tersadar lex dan beomsoo yang lagi mainan tangan untuk melewati waktu-waktu tak bermakna mereka.

kini masih berada di tempat pertama, kelas x mipa 2 yang pengap karena ac sengaja dibiarkan tertutup. hyunsik berikan usul tidak mau ada suara gaduh apapun, termasuk dengus air conditioner sekalipun.

kata beliau, talos bisa muncul kapan saja. mungkin betul wajah hantu itu hancur. tapi tak ada yang mengetahui bagaimana fungsi telinga talos. normal kah?

mendengar gumam dari davin dipojok dispenser, hyunsik melenguh malas. dia haus, lapar, bosan.

"itu, mah, kalau masuk dav. ini aja kita gak nemu satupun murid yang keliaran." tidak hyunsik, maka lex yang membalas perkataan davin. sebagai seorang pemimpin satu kelas, jiwa toleransinya dijunjung tinggi. hm, patut diberi apresiasi.

"aneh gak, sih??" beomsoo menyahut selang beberapa detik setelah lex menegakkan tubuhnya. "kenapa habis kita hompimpa, anak-anak yang ada di sekolah langsung ilang gak ada jejak? kemana mereka pergi?"

rupanya pemuda itu harus sadar diri bahwa hyunsik sungguh lelah menghadapi makhluk penunggu sekolah mereka. belum teratasi lapar dan dahaga, beomsoo menambah beban pikiran pria yang tinggal kelas selama 3 tahun belakangan itu.

"menurut pengamatan gue, talos yang ngelakuin ini semua. cuma yang ikut main yang boleh tinggal di sini," lex menyanggah disaat tak ada orang membuka mulut.

"terus temen-temen kita?"

wajah lex seketika merona. "nah, itu! masih gue pikirin bentar,"  tidak sampai rio lihat secara menyeluruh, lex sudah mengganti ekspresi wajahnya seperti orang bingung. 

"gue gimana?" rio menunjuk diri sendiri ke hadapan keempat lelaki.

"lo? ada masalah emang?"

"maksud gue, gue, kan, dari awal gak pernah ketemu kalian. otomatis kita semua belum saling kenal. terus kenapa bisa gue ada di sini? kenapa gue gak dibuat ilang kayak anak-anak lain?"

"eum..." janggut davin dipoles menggunakan jempol seraya coba-coba berpikir. "talos mungkin suka lo? makanya lo diajakin join petak umpet." jawabnya absurd.

"sehat lo ngira begitu dap?" nyinyir hyunsik. demi nasi gorengnya rio yang dia tolak mentah-mentah, davin sungguh membuat siapa saja mengalami hipertensi akut!

"iye-iye, bang. santai aja kali," lugas davin.

menghirup udara panjang disertai rileks, hyunsik kumpulkan segala ketabahan hati guna meredam emosinya untuk bocah itu.

"kita bisa tahu jawabannya kalau kita balik ke posisi semula." ucap hyunsik setelah nafasnya berjalan normal kembali.

"ke ruos?" sahut beomsoo.

"eh, tunggu!" rio mencegah kalimat yang akan hyunsik lantunkan. dia membekap mulutnya menatap pemuda itu ngeri. "jadi kalian pada main petak umpet di ruang osis?! gak punya sopan santun emang! sumpah. pikiran kalian bocil banget masa'." cela anak yang menaiki sepeda listrik saat datang ke sekolah.

"eits! jan salpah dulu boss que." segera davin membenarkan apa yang rio sangka. "bang lex itu ketos. dia nyuruh kita-kita mampir bentar waktu mau ke lapangan. jadi sambil nunggu apel pagi, kami niatan ngusir gabut. bang hyun iseng ngajak main permainan yang seru, terus nyebut 'petak umpet aja gimana?'. akhirnya diiyain ama gue, bang lex, bang beomsoo,"

"si davin awalnya kalah hompimpa tapi gak mau jadi penjaganya. bang hyun iseng lagi 'kita suruh aja penunggu sekolah ini' dan pas beneran dipanggil, tiba-tiba, anak-anak semua pada ilang. pak kai, guru olga kita yang kebetulan lagi benerin lampu di sana juga lenyap." lex menambahkan.

rio merenung sejenak sambil buat rangkaian peristiwa yang mereka berempat alami tadi pagi. oh, jadi ini alasan kenapa si talos-talos itu sampai ngejar lex cs?

bener, sih, dibuntuti terus. salah pribadi isengnya bukan main!

"ada tanda X dibelakang ruos, kita coret pakai piloxnya anak drum band." tukas beomsoo, kamjagi?

rio mengerjapkan mata, kembali ke realita masa sekarang.

"apa hubungannya su???" heran lex bermain alis.

beomsoo menghela nafas. "kan dipermainan petak umpet, pemain harus kembali ke posisi awal buat masuk kandangnya lagi. bisa jadi, kan, si talos berhenti ngejar kita kalau kita megang tanda itu?"

semua berbinar. ucapan beomsoo seperti mengandung vitamin a++++ sampai bikin rio, davin, lex, serta hyunsik mendadak punya mata paling bening seindonesia raya.

"HIDUP OCU! LO KHUSUS HARI INI PINTERNYA GAK KETULUNGAN!!" ujar lex membara, mengepalkan tangan.

"cus kita ke ruos!" koar davin.

***

note : baca al-kahf, banyakin sholawat, doa pas sore.

Petak Umpet || Xodiac Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon