O1

742 89 36
                                    

badan yang sempurna terlentang diatas kasur spontan bangkit dari tidur lelapnya. dirasa irama detak jantung anak laki-laki itu berdenyut terlalu cepat sampai-sampai nafasnya juga tersenggal.

rio mengalaminya kembali. mimpi buruk yang selalu sama setiap kali ia terjaga sepanjang malam karena sibuk ngerank.

dalam ilusi itu, ia sedang membayar spp-nya, lalu mengambil kwitansi di aula yang sepi, dan terakhir bertemu sosok seram disaat petir tengah bersangkutan.

terhitung sudah 9 kali rio dihantui bayang-bayang milik pria berwajah remuk itu. mengapa tidak pernah berubah lain meski ia memilih tidur awal waktu.

dan berlarut memaki takdir yang membuat rio terus-menerus digerayang sesak, tidak terasa jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul 6 lewat 12 menit.

alamak!

hari ini jadwal rio membersihkan kelas. tadi malam hujan jatuh sangat deras, pasti lah lantai di kelasnya licin akibat terpaan volume air langit yang tiada habis.

lekas rio banting awak menuju kamar mandi. bukan untuk bersihkan badan, dia cuma menggosok giginya dan cuci muka. kali ini rio mempercayai perkataan siswi-siswi di sekolahnya yang konon pernah bilang 'rio itu tampan terlepas dia mandi ato nggak'.

syukurlah ibu anak itu tidak berdalih apapun ketika ia memutuskan bakal sarapan di kantin dan mengambil kunci sepeda listrik di garasi untuk berangkat ke sekolah.

sesampainya digerbang masuk, atensi legam anak itu nihil menangkap kehadiran siapapun termasuk 2 satpam yang biasa berjaga. halaman seluas stadion itu sirna akan persepsi murid-murid sama sekali.

diciptakan mempunyai tabiat abai pada suasana sekitar, rio enteng saja menyusuri lorong-lorong hingga tiba di salah satu kelas.

aneh.

dipikir sekarang hampir pukul 7 teng, tapi kenapa pintu didepannya masih terkunci?

tapi tenang, rio yang kebetulan mendapat jatah piket hari ini segera mengeluarkan besi pipih dari dalam saku tumblr  tasnya. tanpa berpikir hal-hal negatif yang sudah 2 kali ia temui begitu memasuki pekarangan sekolah, rio lantas membuka pintu kelasnya.

damn it!

secara lantang dan tanpa aba-aba sedikitnya sekali, rio merasa sesuatu mendorongnya ke depan sehingga tubuhnya menabrak ujung meja yang terbuat dari besi keras.

bibirnya meringis saat ada rasa nyeri diarea pinggang. sungguh! siapapun yang berbuat ulah kepadanya, rio akan beri orang itu pelajaran.

"NGAJAK TAWUR LU?!"

"eung--- kok gak ada siapa-siapa?" heran rio ketika tak menangkap raga selain dirinya di kelas itu.

sapuan angin menelusup melewati kulit tangannya yang hanya mengenakan kemeja berlengan pendek. tengkuk rio terasa ditiup dari arah samping, namun tidak ada subjek yang dia lihat.

brak!

pintu tertutup sangat keras seperti sengaja dihempaskan oleh seseorang. tapi sekali lagi, suasana di sini tengah sepi.

rio yang terkejut segera menjauhi pintu dan masuk lebih jauh ke dalam kelasnya. kedua telapak tangan rio menggenggam erat tali ranselnya.

saat ia akan mendekati saklar lampu yang menempel pada tembok, suara serak seseorang terdengar ditelinganya.

"jangan dinyalain, nanti penjaganya bakal nemuin lo. ayo cepet sembunyi!"

"ha?"

***

Petak Umpet || Xodiac Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang