Fact

593 18 0
                                    

Dor

Ravael menembakkan pistolnya tepat di perut pamannya. Dan seketika seluruh anak buah pamannya menodongkan pistol ke arah Ravael.

"Arghhh sialan! Apa maksudmu?!."

"Bukannya paman yang menyuruhku untuk membalas dendam?."

Mendengar perkataan Ravael sang paman pun tersenyum.

"Ternyata kau tidak sebodoh yang ku kira hahaha."

Flashback on

Saat Ravael akan mengantarkan Danisa ke toko buku, dia di panggil oleh Leon ke ruang kerjanya.

"Hey nak, apa kau bisa ikut denganku sebentar?."

"Baik tuan."

Ravael pun berjalan tepat di belakang Leon, mengikutinya masuk ke dalam ruang kerja milik Leon, sesampainya di sana Leon mempersilahkan Ravael untuk duduk di sofa.

"Duduklah."

"Apakah ada masalah tuan?."

Leon terdiam sejenak. Lalu dia membuka salah satu laci mejanya dan mengambil sebuah foto yang menampilkan dua orang pria yang menggunakan kemeja.

Leon memberikan foto tersebut pada Ravael.

"Apa ini?" Tanya Ravael.

"Huh itu adalah aku dan ayahmu."

"A-ayah?."

"Benar nak, kami dahulu adalah sahabat yang sangat dekat bahkan sudah seperti keluarga."

"T-tapi di berkas itu-."

"Iya nak, aku sudah mengetahui berkas yang kau maksudkan itu, namun itu tidak benar, bahkan video yang ada pada flashdisk tersebut juga sudah di manipulasi."

"Maksudnya?."

"Video itu sebenarnya diberikan padaku, durasi video yang asli adalah 20 menit, dan yang kau miliki itu hanya 10 menit, ada beberapa bagian yang di hilangkan sehingga menjadi sedemikian rupa."

"Jadi paman itu?."

"Dia memang benar adalah paman mu, namun dia juga yang membunuh keluargamu, pada waktu itu aku dan ayahmu memang sempat berdebat karena ada kesalahpahaman, lalu ayahmu langsung pergi begitu saja dari kantor."

"Dan saat ayahmu sampai di rumah, ternyata rumahnya sudah di serang oleh seseorang, dia sempat melawan namun karena jumlah mereka yang begitu banyak dia tidak bisa bertahan lebih lama, saat itu anak buahnya sedang tidak di sana karena ibumu meminta untuk meliburkan semua anak buahnya hari itu."

"Ayah dan paman mu memang tidak pernah akur, mereka bersaing dalam bisnis, beberapa hari sebelum kejadian itu ayahmu berhasil mengambil proyek yang sudah lama di idamkan oleh paman mu, itu adalah proyek yang sangat besar, aku juga tidak menyangka bahwa dia akan berbuat sampai sejauh itu."

"Tapi kenapa dia tidak membunuhku?" Tanya Ravael.

"Sebenarnya dia juga ingin membunuhmu tetapi kau berhasil kabur dari sana, saat aku mendapatkan kabar bahwa rumah mu di serang aku langsung bergegas menuju ke sana, namun sudah terlambat."

"Kau juga sudah melihat rekaman cctv yang menampilkan aku dan anak buahku bukan?" Tanya Leon.

"Benar, waktu itu paman memperlihatkannya kepadaku."

"Ya pada saat itu aku berniat untuk membantu bukan membunuh keluargamu, aku juga berusaha mencarimu, aku pikir kau juga ikut terbunuh, namun jasadmu tidak pernah ditemukan."

"Aku terus berusaha untuk mencarimu, namun siapa sangka bahwa anak buahku yang menemukan mu, karena kau terlihat tidak baik-baik saja, bahkan kau mengalami trauma akan hal itu, aku memutuskan untuk tidak memberitahukan kepada mu siapa aku."

Bodyguard Utusan Papa [Vol. 1] : ENDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin