15. Jenaka vs Jihan: Demi penonton!

7.6K 949 18
                                    

Halo, para pembaca! Terima kasih sudah mau membaca cerita ini.
Semoga sehat dan bahagia selalu.
Semoga suka😁

Setelah mengatur segala sesuatunya, Gama mempersilakan ketiganya untuk kembali ke ruangan mereka masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengatur segala sesuatunya, Gama mempersilakan ketiganya untuk kembali ke ruangan mereka masing-masing.

"Bu Jihan, tunggu sebentar." Jenaka menahan kepergian Jihan. Mereka saat ini berdiri di depan lift lantai sepuluh. Tepat di persimpangan arah ruangan mereka.

Jenaka menyerahkan berkas yang dibuat Tria pada Jihan. Jihan yang penasaran, melihat kalau itu data mengenai programnya. 'Feedback penonton Today's Meal' ditulis besar-besar sebagai judulnya.

"Saya tidak bicara omong kosong saat itu. Saya bertindak berdasarkan data." jelas Jenaka.

Jihan yang masih membaca isi berkas akhirnya sadar, kalau Jenaka memang lebih baik dari sekedar rumor buruk yang beredar di perusahaan mereka. Setidaknya, dalam hal pekerjaan, Jenaka adalah orang yang patut diapresiasi.

"Penonton Today's Meal secara rating memang stabil. Tapi, stabil juga bukan berarti baik. Kalau ada inovasi dari tim Ibu dengan berdasarkan pada tanggapan dan kebutuhan penonton, pasti program kalian akan mendapat feedback lebih dari ini." lugas Jenaka.

"Dari data tersebut diketahui kalau mayoritas penonton Today's Meal adalah ibu rumah tangga, orang-orang yang belajar memasak, atau mereka yang mencari resep mudah untuk diikuti orang awam. Sayangnya, jam tayangnya terlalu malam untuk dinikmati secara langsung. Bisa dilihat di kanal Youtube atau DOPE Play¹, video unggahan Today's Meal lebih banyak ditonton daripada saat tayang di tv.

"Bukan hanya menurut saya, para penonton juga berharap kalau Today's Meal bisa tayang sebelum waktu makan malam dimulai, supaya mereka bisa langsung mempraktikkan resep hari itu juga."

Jihan selesai membaca halaman terakhir, sedari tadi dia hanya diam dan membiarkan Jenaka sendiri yang bicara.

"Kita liat aja nanti di bulan Oktober. Kalau hipotesis kamu benar, dan peningkatan Today's Meal sesuai dengan analisis kamu, artinya kamu memang pantas dibayar. Tidak asal makan gaji buta."

Jenaka tersenyum mendengar ucapan menohok Jihan. "Ada atau tidaknya peningkatan Today's Meal, itu urusan Bu Jihan. Tidak ada hubungannya dengan saya. Program Ibu, tanggung jawab Ibu. Saya cuma menyampaikan data. Lagipula, saya tidak butuh validasi orang lain untuk menilai seberapa berharganya diri saya sendiri.

"Niat saya menyampaikan ini semua adalah agar Ibu lebih berfokus pada tanggapan penonton. Jangan hanya melihat program sebatas pencapaian pribadi saja. Fungsi sebuah program acara televisi itu untuk menghibur dan memberikan informasi pada penonton, bukan untuk memberi makan ego dan bentuk kepuasan pribadi. Ibu beruntung mempunyai penonton yang sebegini loyalnya. Bukannya sebuah kewajaran untuk kita sebagai penyedia memberikan yang terbaik untuk mereka yang setia dan menganggap kita pantas untuk ditunggu?

"Maaf kalau saya terkesan menggurui, saya kadang emang semenyebalkan ini. Ngelewatin garis yang sebenernya sudah jadi lingkar bagian orang lain. Saya cuma geregetan aja, karena saya sebagai orang baru aja bisa liat prospek Today's Meal. Kenapa Ibu nggak? Dan satu lagi, Bu. Acara kuliner di setiap kanal televisi nggak cuma Today's Meal aja. Bahkan, di DOPE TV pun ada beberapa program dengan tema yang serupa. Saran saya, Ibu coba mulai berbenah dari sekarang supaya penonton nggak mikir buat lari ke tontonan lain yang lebih sesuai dengan tolok ukur mereka."

Jenaka menundukkan sedikit kepalanya, "Kami permisi." pamitnya pada Jihan, lalu berjalan ke arah kanan bersama Melani.

"Kenapa sepeduli itu soal programnya Bu Jihan, Mbak? Kalo berhasil ataupun gagal juga bukan tanggung jawab Mbak Jena." tanya Melani.

"Kayak yang gue bilang tadi, demi penonton. Nanggepin masukan dan respon penonton secara berkala itu penting buat kemajuan sebuah program. Terciptanya suatu program emang berkat si pencetus ide. Tapi, urusan berjalan atau nggaknya program tersebut itu udah jadi tanggungan banyak pihak. Intinya, penonton adalah kunci, Mel."

Melani menerapkan pemikiran Jenaka ini diam-diam, agar di kemudian hari dia bisa berhasil dan tidak salah langkah.

"Gimana Aira sama Vivian? Udah ada kabar?" tanya Jenaka.

"Aira nolak, Mbak. Katanya ada jadwal syuting di luar negeri beberapa bulan ke depan." lapor Yabes.

"Vivian kalo gitu satu-satunya. Gimana, Bal, dia bisa?"

"Bisa, Mbak. Mereka tertarik katanya, tapi pengen ketemu dulu buat bahas detailnya."

Jenaka menghembuskan napas lega karena mendapat tanggapan positif dari salah satunya.

"Melani sama Iqbal kalo gitu ketemu Vivian, ya?"

Keduanya mengangguk, mereka bersedia.

Jenaka membuka ponselnya, melihat-lihat berita dan unggahan di media sosial terkait Malam Bicara.

Jenaka berdecak takjub, memang luar biasa pengaruh Bono dan Takayuki ini. Jenaka hanya berdoa agar divisi marketing akan dapat menghadapi brand-brand yang mengajukan kerjasama sebagai sponsor program mereka dengan baik.

Dia ingat, ada satu orang yang berjasa sangat besar yang pantas Jenaka berikan rasa terima kasih dan permintaan maaf.

Jenaka berniat mengirimkan beberapa hal yang dirasa berguna untuk mengembalikan kondisi Takayuki. Seperti vitamin, suplemen, minuman penambah energi, dan sekotak dark chocolate. Seingat Jenaka, Takayuki juga memakan cokelat sebagai camilannya dulu.

Jenaka rasa sudah cukup, dia ingin menanyakan pada Melani mengenai produk apalagi yang harus dia berikan tapi nyalinya tidak sebesar itu. Rasanya malu kalau Melani sampai tahu urusan pribadinya dengan Takayuki.

Jenaka memastikan kalau toko online tersebut mengirimkan ke alamat yang benar.

Jenaka ragu-ragu memberikan arahan, "Tolong tulis di catatan kecil pesan singkat kayak gini,"

'Buat : Taka
Dari : Jena

Arigathanks Gozaimuch'

Selesai ditulis : 13 Juni 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai ditulis : 13 Juni 2023

[1] DOPE Play — aplikasi pemutar video unggahan dari seluruh program yang ditayangkan oleh DOPE TV.

Malam Bicara [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang